PWMU.CO – Spemdalas Luncurkan Buku Karya Siswa Fitri tanpa Cahaya di Milad Ke-20 dan Wisuda ke XVIII, Sabtu (26/6/2021).
Buku yang diresmikan secara virtual ini, merupakan karya terbaik 31 siswa Siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) yang megikuti lomba cerpen secara virtual yang diadakan oleh Koordinator Literasi dan Penelitian Spemdalas, Ichwan Arif SS MHum.
Dia mengatakan, “Buku ini berisi tentang cerita saat pandemi covid-19.” Arif, menambahkan, lomba ini sebagai media untuk latihan untuk menuangkan semua ide.
Ujian kemampuan menulis, lanjutnya, sesungguhnya adalah ketika mereka berkarya terus-menerus untuk mengasah kemampuan.
Bapak yang hobi menulis itu juga menyampaikan harapan kepada siswa agar terus belajar dalam menulis. “Harapan saya semoga mereka bisa berkembang lagi dari segi penulisan dan isinya,” tuturnya.
Dia juga menegaskan buku ini di-launching saat milad harapannya bisa jadi motivasi pada siswa dan guru.
“Supaya siswa bisa terus termotivasi untuk berkarya. Sedangkan untuk guru, bisa lebih termotivasi untuk mendidik dan membimbing siswa lebih untuk berkarya,” harapnya.
Cerita Penulis
Kirana Aura Zahy, merupakan salah satu siswa yang karya tulisannya dijadikan sebagai judul buku.
Dia mengungkapkan rasa senangnya ketika hasil karyanya bisa menjadi yang terbaik dan dijadikan judul buku. “Senang sekali, saat tahu cerpen saya masuk 31 siswa terbaik di Spemdalas,” ucapnya.
Gadis yang akrab disapa Kirana ini mengatakan saat pertama menulis itu kebingungan untuk menulis alur ceritanya. “Awalnya saya bingung sekali, menulis alur cerita saya takut nanti ceritanya tidak nyambung,” ujar siswa yang hobi menulis itu.
Akan tetapi, lanjutnya, setelah mendapatkan bimbingan dari sekolah oleh Ustadz Arif, saya mulai paham hingga saya pun menemukan ide menulis cerita seorang anak yang ditinggalkan ibunya karena Covid-19
Siswa kelas VIII-F ini menjelaskan dari ide itulah dia mendapatkan judul ‘Fitri tanpa Cahaya’.
“Jadi pada saat itu seorang anak merayakan Idul Fitri tahun pertama tanpa ibunya, dia merasa sedih bagaikan hari raya idul fitri yang tanpa cahaya,” cerita siswa kelahiran Maret itu.
Testimoni Buku
Buku Fitri tanpa Cahaya mendapat tanggapan positif dari Kepala Spemdalas Fony libriastuti MSi.
Menurutnya, buku antologi ini awal yang bagus dan luar biasa untuk siswa dalam mengasah minat membaca dan menulis.
“Buku antologi Fitri tanpa Cahaya ini adalah awalan yang bagus dan luar biasa. Selanjutnya, tinggal mengasah dengan minat membaca. Dengan kemampuan tersebut akan bisa menajamkan cerita kalian nantinya,” ucapnya. (*)
Penulis Novita Zahiroh Editor Mohammad Nurfatoni