PWMU.CO – Resep Sehat ala Dokter Reisa Broto Asmoro. Dia memaparkan dalam Wisuda VII yang digelar SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) secara virtual, Rabu (30/6/21).
Wisuda yang bertema Generasi Sehat Sukses Siap Mendunia ini diikuti 110 wisudawan melalui via Zoom Cloud Meeting.
Reisa, sapaannya, memberikan ucapan selamat untuk para wisudawan Berlian School yang menyelesaikan masa belajarnya di sekolah dasar.
“Selamat ya kepada seluruh siswa yang pada hari ini melakukan wisuda, meskipun secara virtual dan ceremony ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, tetapi semoga tidak mengurangi makna dan esensi dari prosesi wisuda ini,”
Menurut Reisa, tema yang dipilih dalam wisuda ini sangat menarik. Baginya, kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi sebelum meraih kesuksesan.
“Kesehatan baik fisik, maupun mental, itu merupakan aspek yang sangat penting agar anak bisa mengembangkan potensi dirinya hingga meraih sukses,” ujarnya.
Untuk meraih sukses, lanjutnya, kesehatan juga harus didukung dengan bekal potensi yang berkembang, seperti pelatihan dan pengajaran dari sekolah setiap harinya.
“Bekal tersebut akan mampu membuat anak mengaktualisasikan dirinya sehingga siap mendunia, jadi berhasil nggak hanya di kancah lokal atau nasional, tapi juga berhasil meraih prestasi di tingkat dunia,” tutur wanita berjilbab pink itu.
Reisa mengatakan stimulasi itu penting, namun kita harus memastikan kebutuhan basic anak harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu kebutuhan gizi yang harus diperhatikan sejak awal kehidupan anak.
“Peran gizi sangat penting untuk mendukung kemampuan belajar progresif anak. Saat anak-anak memperoleh pengalaman baru dari proses belajar, akan terbentuk sirkuit baru pada otak mereka, asupan gizi yang tepat berguna sekali untuk membentuk dan mematangkan sel-sel otak tersebut,” papar dokter yang juga pernah menjadi pemandu acara Dokter Oz Indonesia ini.
Ajak Partisipan Terapkan PHBS
Peningkatan kualitas dari generasi muda yang baik itu perlu didukung oleh aspek kesehatan jasmani, mental, dan sosial.
“Kesehatan anak usia dini yang optimal akan membentuk generasi yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Makanya, basic-nya adalah perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS,” terangnya.
Reisa juga menjelaskan tentang delapan PHBS yang wajib diketahui siswa. “Pertama, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 6 langkah 20 detik. Kemudian potong kuku,” ujar ibu dua anak ini.
Ketiga, lanjutnya, sikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur. Lalu makan sayur dan buah setiap hari sesuai dengan konsep gizi seimbang.
“Gizi seimbang ada pengaturannya yaitu panduan dari Kementrian Kesehatan, yaitu isi piringku. Isi piringku sudah diatur sedemikian rupa agar setiap makan kita mendapatkan asupan makro nutrien, mikro nutrien, vitamun dan mineral dengan jumlah yang cukup,” jelasnya.
Selanjutnya, pemilihan jajanan yang bersih dan sehat. Kemudian membuang sampah pada tempatnya, olahraga dengan rutin, terakhir penggunaan jamban yang bersih.
Manfaat Menerapkan PHBS
Lebih lanjut, Reisa menjelaskan tentang pentingnya menerapkan PHBS yaitu bisa mencegah penyakit infeksi.
“Dengan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar kita, kita bisa terhindar dari berbagai potensi terinfeksi termasuk virus, bakteri, dan jamur. Apalagi sekarang lagi pandemi Covid-19,” terangnya.
Manfaat lain dari PBHS adalah mendukung produktivitas. Badan yang sehat dan lingkungan yang berdih tentu akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar dan aktivitas lainnya.
“Yang tidak kalah penting dari manfaat lainnya adalah bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Dengan kebersihan yang terjaga, anak-anak akan terlindungi dari kuman penyebab penyakit,” pesan Reisa.
Reisa mengajak seluruh partisipan untuk selalu menerapkan PHBS karena bisa mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh.
“Mari kita terapkan perilaku hidup bersih dan sehat mulai dari diri kita sendiri,” ujarnya. (*)
Penulis Mar’atus Sholichah Editor Mohammad Nurfatoni