PWMU.CO – Ketua MCCC Jatim: Ikut Vaksin Sikap Menghargai Ilmu. Hal dia sampaikanmelalui Zoom Cloud Meetings pada Opening Remarks rapat koordinasi Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sabtu (3/6/21).
Ketua MCCC Jatim, Ir H Tamhid Masyhudi mengimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah khususnya di Jawa Timur untuk tidak lengah menghadapi Pandemi Covid-19. Dia juga mengajak menangani pandemi bersama dengan saling menjaga.
Ketua Muhammadiyah Covid-10 Command Center (MCCC) Jatim yang juga Sekretaris PWM Jawa Timuritu menyampaikan urgensi preventif diri dan orang-orang di sekitar agar terhindar dari paparan Covid-19.
Tamhid menyampaikan, sebagai Muslim setiap hari kita sudah berdoa, memohon kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus. Dalam surat al-Fatihah yang kita baca setiap shalat ihdinassiratal mustaqiim yang berarti tunjukkanlah kami jalan yang lurus.
“Pemaknaan jalan yang lurus menurut Ali Bin Abi Thalib adalah dinul Islam. Agama Islam dengan beragam petunjuknya adalah jalan yang benar. Maka kita mohon kepada Allah jalan yang lurus adalah dapat menjalankan agama Islam dengan benar,” paparnya.
Sebelum menyampaikan poin-poin imbauan penanganan pandemi secara bersama, dia menyampaikan penguatan secara akidah sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan pikiran, termasuk terhadap informasi yang berseliweran, yang dalam ajaran Islam sudah jelas harus di-tabayyun-i.
“Sebagai umat yang dapat memilih dengan baik informasi-informasi yang tengah beredar. Serta mempertimbangkan dasar ilmu yang baik dan benar dalam memilih informasi yang akurat,” ujarnya.
Komitmen Muhammadiyah Tangani Covid-19
Tahmid mengatakan, sudah menjadi komitmen Muhammadiyah untuk berkontribusi maksimal dalam menangani pandemi Covid-19. Mulai dari kajian strategis, imbauan tertulis, hingga bentuk konkret hibah fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19.
“Dalam kondisi pandemi saat ini kita telah mengalami gelombang baru yang luar biasa. Di Indonesia sudah lebih dari 25.000 kasus dan itu adalah lonjakan luar biasa. Di Jawa Timur baik rumah sakit pemerintah maupun swasta, penuh dan bahkan saking banyaknya banyak yang belum bisa mendapatkan kamar-kamar rawat,” jelasnya.
“Ini adalah hal serius bagi kita, sesuatu yang harus kita tangani bersama. Tidak hanya MCCC tapi seluruh warga Muhammadiyah harus turut menangani bersama dan serius,” lanjutnya mempertegas ajakan untuk menyadari pentingnya penanganan dan kesadaran bersama.
Kesadaran harus dimulai dari diri sendiri dan penyadaran terhadap orang-orang terdekat. Dalam penyampaiannya, Tamhid Masyhudi juga menyampaikan ajakan penguatan diri.
“Mari kita memperkuat diri. Muhammadiyah sudah berupaya dengan bukti bahwa saat ini rumah sakit sudah penuh dan Muhammadiyah juga sudah membuka diri dengan membuka seluasnya akses rumah sakit untuk penanganan Covid-19,” ujarnya.
Sami’na wa Atha’na Bentuk Komitem Bersama
Tamhid Masyhudi mengatakan, Muhammadiyah selalu berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam pengambilan keputusan, karena tentu akan berdampak bagi umat. Oleh sebab itu setiap keputusan, imbauan, maupun peraturan dilayangkan atas dasar pengkajian yang komprehensif dan didasarkan atas ilmu pengetahuan yang relevan.
Dia memberikan arahan agar warga Muhammadiyah dapat menerima dan mengindahkan instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Kita harus mengindahkan instruksi dari Pimpinan Pusat. Beberapa poin yang harus kita amalkan ialah pertama Pimpinan Pusat mengajak kita semua untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, banyak melakukan ibadah secara terus menerus. Dan berdoa agar terlindung dari Covid-19,” jelasnya.
“Kedua, Muhammadiyah mengajak kita untuk patuhi protokol,” sambunya sekaligus mengingatkan kembali untuk tidak lalai.
“Ketiga, kegiatan persyarikatan yang diselenggarakan secara tatap muka agar tidak diselenggarakan. Diubah dengan konsep daring. Keempat, mencegah kemudharatan yaitu oleh bertambahnya masyarakat yang terpapar Covid-19, sebaiknya ibadah di masjid dialihkan menjadi ibadah-ibadah di rumah saja,” terangnya
Dalam kondisi pandemi, pendidikan juga harus tetap berjalan. Dengan inovasi-inovasi media dan metode pembelajaran, maka sekolah diharapkan tetap taat pada protokol kesehatan dan menjalankan proses pendidikan dengan lancar dan inovatif.
“Kelima, taat. Proses pembelajaran harus mengikuti kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam hal ini adalah MCCC. Keenam, empati dan peduli. Relawan rumah sakit harus kita hargai bersama,” terang Tamhid Masyhudi.
Menjalankan Vaksin, Ikhtiar dan Penghargaan
Dalam pemaparannya Tamhid Masyhudi juga menegaskan tentang ikhtiar yang bisa dilakukan bersama. Yaitu dengan mengikuti vaksin sebagai ikhtiar menjaga diri sendiri dan orang-orang terdekat.
“Warga Muhammadiyah diharapkan dapat mengikuti instruksi vaksinasi. Sebagai sikap yang mencerminkan menghargai ilmu. Vaksinasi adalah ikhtiar, untuk menjaga keberlangsungan proses kehidupan,” terangnya.
Selanjutnya penguatan sosial harus dimulai dari diri sendiri. Saling menasihati serta menerapkan sikap ihsan dan saling ber-ta’awun. Sebagai warga Muhammadiyah harus berjiwa sosial sebagai wujud usaha serius penanganan pandemi.
Menyambut Idul Adha, momen peningkatan jiwa sosial harus disambut dengan bahagia dan tetap mengindahkan apa yang menjadi keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Demi kelangsungan persyarikatan, melanjutkannya kemanfaatan dengan berbagi serta saling menjaga diri. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor Mohammad Nurfatoni