PWMU.CO – Fortasi Spemma Bahas Tiga Strategi Belajar di Masa Pandemi. Fortasi (Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi) tahun pelajaran 2021/2022 bertema My Spemma, My Future yang digelar Spemma Surabaya secara daring ini akan berlangsung lima hari, 12-16 Juli 2021.
Pembukaan Fortasi—nama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) khas Muhammadiyah—itu dipandu oleh Asri Aulia Kirana (VIII-G) dan Aqillah Fairuza (VII-A).
Acara yang dikuti 178 siswa ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Muhammad Sholeh Al Jufri (VII-A) dan penerjemah oleh Jessica Shelomita Arifin (VII-A).
Ketua Panitia Miftahul Khoir SPd menjelaskan, Fortasi ini merupakan kali kedua dilaksanakan secara virtual mengingat sedang berlangsung pandemi Covid-19. Meski begitu dia berharap tujuan kegiatan tetap tercapai.
“Ini dilakukan agar peserta didik lebih mengenal antarpeserta didik satu dengan yang lainnya serta mengenal lingkungan sekolah,” katanya.
Kepala SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) Surabaya Drs Alim MPdI meminta agar seluruh peserta didik dapat mengikuti dan menyimak dengan baik rankaian acara. “Untuk menuju masa depan peserta didik yang berakhlakul karimah,” pesannya.
Tiga Strategi Belajar di Era Pandemi
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kota Surabaya Mamik Suparmi MPd menyampaikan strategi belajar selama masa pandemi Covid-19. Dia mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Drs Supomo MM.
Sebelum menyampaikan sambutannya, perempuan berkaca mata lulusan S2 Pendidikan Sains Universitas Negeri Surabaya ini mengaku bergetar mendengar mars Muhammadiyah Sang Surya yang disajikan di awal kegiatan.
“Para pahlawan Muhammadiyah meneguhkan perjuangannya dalam bidang pendidikan dari dulu hingga sekarang,” ujarnya.
Dia lalu memberi motivasi agar para siswa tidak surut dalam belajar selama masa pandemi Covid-19. Karena itu diperlukan beberapa strategi.
Menurutnya, ada tiga strategi belajar di masa pandemi ini. Pertama, mengatur diri sendiri lebih mandiri. Di SMP siswa diharapkan sudah tidak lagi seperti di SD yang serba dibantu oleh orangtua.
Kedua, mendengarkan dan mematuhi aturan dari orangtua dan para guru. “Dengan disiplin dalam melaksanakan segala aktivitas, sopan dalam bertindak dan berpakaian selama pembelajaran daring,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, teratur mengerjakan tugas dari sekolah tepat waktu dengan tidak menunda-nunda. “Dan terbuka dalam menanyakan tugas sekolah yang belum dimengerti,” ujarnya.
Belajar dengan Gembira
Mamik Suparmi memberi strategi ketiga, yakni semangat dan bergembira saat belajar. Misalnya dengan bermain sambil belajar ataupun sebaliknya. Juga berpikir dan berbuat positif.
“(Silakan) curhat bila ada kesulitan dalam belajar, dan tetap bersilahturahmi secara daring demi menerapkan physical distancing,” pesannya.
Perempuan berjilbab itu berdoa semoga para peserta didik Spemma menjadi generasi penerus cita-cita Muhamamdiyah.
Seusai memberikan wejangan Mamik Suparmi menepukkan tangan sebanyak tiga kali sebagai tanda dibukanya Fortasi 2021 Spemma. Setelah itu secara simbolis dilakukan penyematan kartu peserta yang diwakili oleh Rafi Zulfan dan Fara Madina.
Fortasi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali in para peserta yang terbagi sepuluh kelompok diberikan kesempatan untuk mengenalkan diri melalui video yang telah dibuat oleh tiap peserta. (*)
Penulis Alimmatus Firmansyah Editor Mohammad Nurfatoni