PWMU.CO — Deklamator Puisi Irfan Hakim ke Siswa SDMM: Jangan Pernah Berhenti Belajar. Dia menyampaikan itu di acara First Day School SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Senin (12/7/2021).
Peraih Anugerah Hari Puisi Indonesia 2014 itu berbagi materi Teknik Penyampaian Puisi yang Baik di acara bertema “Pelajar Hebat Butuh Proses Kuat”.
Kak Irfan, sapaan akrabnya, memuji SDMM yang memiliki keunggulan di bidang literasi. Pada tahun ini sekolah berjulukan Kampus Biru itu mendapat gelar Sekolah Aktif Literasi Nasional.
Kak Irfan lalu memberi motivasi pada siswa-siswa SDMM. Dia mengungkapkan, dia menjadi seorang deklamator, yaitu pembaca puisi, berangkat dari nol. “Dari yang tidak bisa sama sekali membaca puisi sampai akhirnya bisa jadi juara nasional,” ujarnya.
Perjalanan Sukses Irfan Hakim
Proses perjalanan sukses itu, menurtunya, seperti tema acara kali ini: Pelajar Hebat. Butuh Proses Kuat. “Karena memang untuk sampai menjuarai satu lomba itu butuh proses yang tidak sebentar. Butuh proses yang kuat dan nantinya adik-adik akan jadi pelajar yang hebat,” tuturnya.
Karena itu dia mendorong para siswa untuk mengikuti bebagai lomba seni, terrmasuk Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Ia sendiri mengaku pernah menjadi juara I di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Pelsiminas). Ia yakin para siswa SDMM akan mampu juga untuk menjadi the next winner.
“Aku adalah seorang deklamator dan juga aktor. Juga sutradara yang dari 2009 aku menggali potensiku di bidang itu, waktu jadi mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dan masih berlanjut sampai saat ini,” terangnya.
Untuk mengembangkan kesenian, dia mendirikan Sun Community, yakni laboratorium seni pertunjukan. Selain itu, ia juga mendirikan Rintara Foundation yang memiliki program pelatihan kesenian di pulau-pulau.
Ia dan beberapa temannya sering berekspedisi ke pulau-pulau untuk memberikan pelatihan kesenian dengan didukung oleh kampus, kementrian, dan para pesponsor.
“Pertama kali di Maluku, di Ambon. Waktu itu kakak memberikan pelatihan baca puisi dan juga sekalian lombanya untuk masyarakat pulau di Dulah Laut. Nah dari puisi, kakak bisa jalan-jalan ke berbagai tempat di Indonesia,” terangnya.
Jangan Pernah Berhenti Belajar
Kak Irfan mengatakan untuk menjadi deklamator yang baik dan berprestasi, seseorang harus melalui banyak proses. Tidak terjadi begitu saja, tidak bisa langsung jadi pemenang.
“Karena sebelumnya kakak juga pernah merasakan banyak kekalahan sebelum akhirnya menang, tapi yang paling penting dari kekalahan adalah belajar,” ungkapnya.
Irfan menjelaskan, sebagai pembelajar yang baik, kita harus mengevaluasi diri, seperti mencari tahu letak kesalahan kita mengapa sampai akhirnya kita tidak menjadi juara dan bagaimana fokus kita mau belajar dari juara-juara sebelumnya.
“Dalam hal pembacaan puisi, kita harus memerhatikan beberapa hal seperti pemahaman mengenai makna puisi, cara membaca puisi secara maksimal, suara artikulasi, dan sebagainya,” terangnya.
Kemudian, lanjutnya, dari perenungan dan evaluasi diri terhadap kesalahan dalam membawakan puisi—dari 2009 sampai 2014—pada akhirnya saya mendapat juara pertama kali pada 2013 lomba baca puisi dan keaktoran.
Menurut dia, menjadi juara memang memerlukan proses yang panjang, tidak instan. Kak Irfan menyebutkan terdapat latihan-latihan yang harus dilakukan dalam pembacaan puisi. Selain itu, sebelum membaca puisi, seorang deklamator harus mempelajari terlebih dahulu makna dari teks puisi yang akan dibaca.
“Tapi yang paling penting adalah jangan pernah berhenti belajar. Kalau misalnya hari ini nggak bisa, masih ada hari esok, tapi ya itu dipelajari dulu,” ujarnya.
“Nanti setelah tahu salahnya di mana, setelah tahu kurangnya di mana, terus-terusan belajar, nanti kita akan bisa sendiri gitu lama-lama, yang paling penting karena di sini juga sudah ada ustadzah dan ustadz yang akan membimbing adik-adik,” tambahnya.
Irfan menegaskan, salah satu sifat atau karakter yang dimiliki oleh pelajar yang kuat adalah tidak berhenti belajar. Karena dengan terus belajar, kita akan tahu kesalahan kita ada di mana dan akhirnya kita bisa mengerjakan sesuatu atau target, seperti membaca puisi, kita akan menjadi pelajar yang tangguh.
“Jadi, nanti ke depan kalau karakter ‘jangan pernah berhenti belajar’ ini ada di dalam diri siswa, maka pelajaran sesulit apa pun akan mudah,’ tuturnya.
Dia menegaskan, dengan terus-terusan belajar, para siswa akan mengalami peningkatan kemampuan atau kepintaran. “Sama halnya dengan baca puisi, tingkat kepekaan terhadap puisi akan naik, vokalnya akan lebih besar, atikulasinya akan lebih jelas,” ujarnya.
Prestasi Irfan Hakim
- Peraih Anugerah Hari Puisi Indonesia 2014
- Juara I Tangkai Lomba Baca Puisi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas)
- Juara I Lomba Baca Puisi Nasional Piala Rendra Tahun 2014, 2016, Dan 2019
- Juara I Lomba Baca Puisi Nasional Putu Wijaya
- Juara I Lomba Baca Puisi Nasional Anjungan Riau
- Juara I Lomba Baca Puisi Nasional Piala HB Jassin
- Juara I Lomba Baca Puisi Nasional Piala Balai Pustaka
- Juara II Lomba Baca Puisi Nasional Virtual Helvi Tiana Rosa
- Juara II Lomba Baca Puisi Nasional Virtual Puan Hayati
- Penghargaan Pemuda Indonesia Bidang Seni Kemenpora
- Aktor Terbaik FTJ Jakarta Utara 2013
- Aktor Terbaik FTJ Jakarta Timur 2019
- Juara II Teater Terbaik FTJ Jakarta Utara 2013
- Juara II Teater Terbaik FTJ Jakarta Timur 2019
Semoga menginspirasi! (*)
Penulis Ayu Triria Puspita Devi Editor Mohammad Nurfatoni