PWMU.CO – Terjunkan Maharesigana, UMM Kirim Logistik ke Warga Isoman. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyalurkan bantuan kepada para penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman), Selasa (13/7/2021).
UMM yang berjuluk Kampus Putih ini menyiapkan berbagai logistik, termasuk sembako dan makanan pokok sebagai upaya agar penyintas tak perlu repot-repot keluar tumah.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 UMM Zakarija Achmat SPsi MSi mengatakan kegiatan ini merupakan respon UMM terhadap banyaknya mahasiswa, karyawan, dosen, dan warga sekitar yang terpapar virus Covid-19.
“Mereka yang terjangkit mau tidak mau harus melakukan isoman agar tidak menularkannya kepada orang lain. Maka dengan bantuan ini para penerima tidak perlu repot-repot keluar rumah dan membahayakan warga dan orang lain. Kami juga memasukkan beberapa vitamin dan probiotik agar mereka bisa segera membaik,” tuturnya.
Zakarija menjelaskan pemberian bantuan ini sebenarnya masih menjadi bagian program UMM Berbagi untuk Negeri yang sudah lama digalakkan oleh Kampus Putih. Seperti bantuan bencana ke NTT dan gempa Malang Selatan beberapa waktu lalu.
Menurut Zakarija, bentuk bantuan yang disiapkan disesuaikan dengan kebutuhan penderita Covid-19. Beberapa di antaranya susu, obat-obatan, roti, madu, buah, suplemen, dan kebutuhan lainnya.
Terjunkan Maharesigana
Zakarija mengungkapkan, untuk membantu kegiatan ini UMM menerjunkan Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana). Mereka ditemani oleh tim dokter yang memantau keadaan warga penderita Covid-19.
Protokol kesehatan diberlakukan dengan ketat agar tidak ada yang terpapar virus saat memberikan bantuan. “Tentu saya berharap agenda ini bisa memupuk dan meningkatkan kepedulian yang kita miliki. Utamanya dalam ranah kemanusiaan,” kata Zakarija.
Salah satu penerima bantuan, Trisno Iryanto yang merupakan warga Tegalgondo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak UMM. Menurutnya, bingkisan yang diberikan mampu meringankan beban dan kebutuhan yang diperlukan.
Apalagi ada tiga orang yang sedang isoman di rumahnya sehingga jumlah kebutuhan yang diperlukan juga sebanding.
“Alhamdulillah saya sudah merasa baikan meski sesekali batuk dan sesak. Hari ini adalah hari ketujuh semenjak saya melakukan isolasi mandiri. Semoga saya bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala,” ungkapnya menerangkan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni