PWMU.CO – Siswa SD Mugeb Ngobrol Asyik bersama Bu Polisi untuk mengedukasi siswa tentang cara menghadapi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang digelar secara virtual via Zoom Cloud Meeting, Selasa (13/7/21).
Kegiatan Sekolah Ramah Anak SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) ini merupakan rangkaian acara BTS (Back to School). Acara yang menghadirkan Kanit Dikyasa Satlantas Polres Gresik Iptu Sri Maryani SH dan diikuti oleh siswa kelas III dan IV juga berkaitan dengan julakan SD Mugeb sebagai Sekolah Polisi Cilik.
Yani, panggilan akrabnya, berpesan agar siswa selalu menerapkan protokol dan menjaga kesehatan.
“Walaupun masa pandemi, tetaplah di rumah, harap jaga kesehatan, pakai masker, cuci tangan, dan makan makanan yang bergizi. Kalau istirahat ya istirahat jangan keluyuran ke mana-mana,” pesannya.
Etika Berlalu Lintas
Yani kemudian memberikan edukasi tentang etika berlalu lintas. “Ke sekolah diantar mama pakai sepeda motor atau jalan kaki?” tanyanya.
Dia lalu menerangkan, meskipun pakai sepeda motor atau jalan kaki, tetep sebelah kiri. Kalau pakai sepeda motor jangan lupa pakai helm biar aman. “Lha kalau yang diantar mama gak pakai helm tugasnya anak mengingatkan. Maa, harus pakai helm biar tidak ditangkap polisi. Pakai jaket biar tidak kena angin. harus hati-hati,” terangnya di depan siswa.
Selanjutnya, Yani bertanya tentang sejauh mana pengetahuan siswa tentang PPKM. “Ada yang tahu PPKM Darurat? Mengapa ada PPKM Darurat?” tanyanya.
Dia pun menjawab sendiri pertanyaan retoris itu: “Karena angka penyebaran Covid sudah sangat tinggi. Tahan dulu jangan main ke luar rumah. Belajar di rumah dulu, karena yang sakit Covid sudah sangat tinggi. Rumah sakit sudah full semua. Tetap harus menjaga kesehatan dengan minum vitamin.”
Undang ke Kantor Usai Pandemi
Saat Yani bertanya kepada siswa tentang siapa yang ingin berkunjung ke kantornya, para siswa spontan mengangkat tangan dengan antusias.
“Siapa yang ingin main ke kantor Bu Yani? Kalau mau anak-anak harus sehat, tidak ada yang sakit, kalau virus sudah hilang, Bu Yani undang ke kantor polisi ya, pakai mobil polisi. Siapa yang ikut?” ucapnya. Rampak dalam layar monitor beberapa siswa mengacungkan tangan.
”Oke, semuanya Bu Yani undang. Kita naik mobil patroli yang ada sirinenya. Tapi tentunya di rumah harus rajin belajar, harus patuhi protokol kesehatan, harus cuci tangan. Setelah main pulang ke rumah, harus ganti baju karena virus Covid ada di mana-mana,” ujarnya.
Terlebih lagi, sambungnya, harus makan-makanan yang bergizi jangan kebanyakan makan jajan. Kalau kebanyakan jajan di luar kita nggak tahu itu ada virusnya atau tidak. Lebih sehat kalau mamanya yang di rumah yang bikin makanannya. Jadi, tahan ya.
Imbauan saat PPKM Darurat
Yani menjelaskan berkaitan dengan pandemi dan PPKM darurat dari tanggal 13 Juli-20 Juli tentunya di beberapa jalan terjadi penutupan. Dia mengimbau kepada anak-anak yang tidak punya kepentingan, tidak ada keperluan yang sangat mendesak agar tetap tinggal di rumah.
“Saya yakin anak-anak SD Mugeb semuanya the best, cakep, bisa mematuhi aturan. Nanti akan dicek, kapan-kapan kalau diberikan kesempatan berkunjung ke rumah bersama ustadz-ustadzah dicek ustadzahnya apa benar nich tinggal di rumah, kalau main di luar rumah tak jewer, tak perlihatkan bagaimana situasi di Gresik. Jadi perhatikan protokol kesehatan, untuk tetap tinggal di rumah,” tuturnya.
Saat dibuka sesi tanya jawab, banyak siswa yang ingin mengajukan pertanyaan. Salah satunya adalah Afino Maulana Zabir, siswa kelas IV Papua bertanya, “Ayahku kerja di Gresik, tinggalnya di Malang. Tolnya kok ditutup?”
Yani lalu menjawab pertanyaan Zabir. “Kalau kerja boleh dan harus bawa surat keterangan kerja. Harus bawa kartu tanda ID Card karyawan. Dokumen itu bisa ditunjukkan ke petugasnya. Yang tidak boleh ayah pergi ke luar kota boleh tapi harus pakai surat swab. Surat swab ditunjukkan ke petugas dan alamat tujuan harus jelas. Kalau jalan-jalan ke luar kota tanpa tujuan yang tidak jelas, itu yang tidak boleh. Jadi harus di rumah,” jawab Yani. (*)
Penulis Kaiisnawati Editor Mohammad Nurfatoni