PWMU.CO – Kurban di Kedanyang pakai alat perebah yaitu portable restraining box. Alat ini sudah dipakai dua kali dalam Idul Kurban di masa pandemi Covid-19: tahun 2020 dan 2021.
Muntholib—Ketua Panitia Idhul Adha 1442 Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik—menerangkan, selain bisa menghemat biaya (mengurangi biaya sewa jasa jagal), alat ini juga untuk mengurangi stres pada hewan kurban.
Adapaun proses penyembelihan sapi dengan menggunakan alat ini adalah: Pertama sapi diarahkan masuk ke dalam portable restraining box. Kedua sapi diikat pada ujung-ujungnya dan posisi kepala sapi di tempat yang akan disembelih.
Ketiga jika posisi sudah nyaman dan pas baru alat perebah digulingkan dan proses penyembelihan dilaksanakan, diringi dengan takbir dan penyebutan shahibul (pemilik) kurban.
Pemotongan hewan kurban di PRM Kedanyan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semua panitia wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.
Muntholib mengatakan, penyaluran daging kurban akan dilakukan secara sistem droping. “Yakni di-drop ke RT setempat agar disalurkan ke warga di RT masing-masing dengan tujuan mengurangi kerumunan massa,” ujarnya.
Sinergi dengan SD Almadany
Ketua PRM Kedanyang Sutrisno AF menyampaikan, total kurban tahun ini menngkat dibanding tahun lalu. Jika tahun 2020 ada tujuh sapi dan dua kambing, kini ada delapan sapi dan empat kambing.
“Alhamdulillah walaupun pandemi semangat para warga setempat tetap membara dan semoga barakah,” uarnya.
Selain dari warga sekitar, kurban juga berasal dari siswa dan guru SD Alam Muhammadiyah Kedanyang alias SD Almadany. Menurutnya ini sinergi yang luar biasa antara PRM Kedanyang dengan SD Almadany. (*)
Penulis Eli Syarifah Editor Mohammad Nurfatoni