PWMU.CO – Jadi Pemateri Webinar Literasi Nasional 2021, Ini Paparan Kepala Smamsatu. Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Ainul Muttaqin SP MPd menjadi salah satu pembicara dalam webinar Literasi Nasional 2021 yang digelar Kominfo Jawa Timur, Rabu (21/7/2021).
Dalam webinar Indonesia Makin Cakap Digital bertema “Menggali Potensi dari Dunia Digital” itu, dia menyampaikan materi Kecapakan Digital: “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di saat Pandemi Covid-19”.
Selain Ainul Muttaqin, pembicara lainnya adalah CEO Next Edu Munif Chatib yang berbicara tentang Budaya Digital: “Peran Literasi Digital dalam meningkatkan produktivitas dan meninggalkan budaya konsumtif”
Ada pula M. Alvin Nur Choironi, redaktur Islami.co yang menyampaikan Etika Digital: “Konten Digital, Hak Cipta, dan Etika”.
Webna juga mengundang Akhmad Firmannamal PhD, praktisi kehumasan Kementerian Sekretariat Negara. Dia berbicata tentang Keamanan Digital: “Keamanan berinternet: Tips dan Pentingnya Internet Sehat”.
Dampak Pandemi pada Pendidikan
Ainul Muttaqin mengawali materi dengan memaparkan dampak pandemi Covid-19 bagi pendidikan di Indonesia. Dia mengungkapkan, Covid-19 membuat 68,8 juta peserta didik belajar dari rumah dan 4,2 juta guru dan dosen mengajar dari rumah.
“Dampak pandemi bukan hanya melanda dunia pendidikan, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan sosial masyarakat,” ujarnya.
Di masa pandemi ini, sambungnya, kebijakan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memiliki dua prinsip.
Pertama prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat.
“Kedua, tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial menjadi pertimbangan dalam penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, Kemendikbudristek berfokus pada dua hal, yaitu perluasan pembelajaran tatap muka untuk zona kuning dan implementasi kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.
Peluang dan Tantangan
Mentan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammmadiyah Gresik itu juga memaparkan peluang dan tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19.
Menurut dia, peserta didik saat ini adalah generasi Z, yang lahir anatar tahun 1995-2010. Mereka dicirikan dengan ketergantungannya pada gadget, terbiasa dengan hal yang simple.
Generasi Z termasuk inovatif yang terbiasa menggunakan aplikasi maupun media sosial, ambisius dan level pengetahuan teknis dan berbahasa cukup tinggi, dan merupakan generasi yang sangat baik untuk bekerja.
“Tuntutan peserta didik abad 21 adalah keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi dan media informasi, dapat bekerja dan bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Ainul, ini menjadi tantangan pembelajaran jarak jauh bagi lembaga pendidikan dan guru. Setidaknya, ada lima yang harus disiapkan:
Pertama, kemampuan memahami karakteristik peserta didik generasi Z.
Kedua, kemampuan lembaga pendidikan dan guru dalam menguasai teknologi.
Ketiga, kemampuandalam mendesain pembelajaran berbasis kecakapan abad -21.
Keempat, kemampuan untuk mempelopori dan mendorong budaya literasi.
Kelima, lembaga pendidikan harus mampu mengelola segala keterbatasan sumber daya yang ada,” ujarnya.
Tawaran Solusi
Ainul Muttaqin lalu memberikan solusi, baik bagi sekolah maupun orangua. Untuk sekolah, dia menawarkan enam ikhtiar.
Pertama, penerapan kebijakan asesmen pemetaan atau diagnostik (kognitif dan non kognitif). Asesmen pelaksanaan pembelajaran (formatif). Dan asesmen ketercapaian pembelajaran (suamatif).
Kedua, penerapan pola pembelajaran sinkronus dan asinkronus (flipped classroom)
Ketiga, pengembangan pola komunikasi yang efektif dengan stake holder.
Keempat, penerapan literasi digital maupun non-digital sebagai upaya penguatan literasi dan numerasi.
Kelima, penekanan pada pengembangan skill peserta didik dalam menghadapi tantangan zaman
Keenam, pembinaan dan pelatihan guru.
Sedangkan untuk orangtua atau keluarga, bisa membantu dengan cara memastikan anak dalam kondisi sehat dan nyaman di rumah; anak mengikuti semua proses pembelajaran, memahami pola pendampingan anak generasi Z, dan berkomunikasi yang intensif dengan kepala sekolah.
Pada akhir pemaparannya, Ainul memberikan motivasi pada peserta untuk tetap optimis. “Jangan pernah kalah dengan Corona. Kita adalah manusia kuat yang akan terus berjuang melewati pandemi Covid-19 ini. Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,” ujarnya.
Dia berharap, kita bisa melewati pandemi ini dengan tetap selalu berdoa dan bersemangat melakukan inovasi demi kemajuan bersama. (*)
Penulis Yulia Dwi Putri Rahayu Editor Mohammad Nurfatoni