PWMU.CO – Wabup Kaimana Papua ternyata dulu anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) UMM. Dia adalah Hasbulla Furuada alumnus Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM.
Kepada PWMU.CO Senin (19/7/2021) Hasbulla Furuada menyampaikan pengalaman organisasi yang dijalaninya di kampus putih memiliki peran vital dalam perjalanan hidupnya. Salah satunya adalah membentuk jati diri dan sikap yang dimilikinya sekarang.
“Alhamdulillah lika-liku masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengantarkan saya menjadi Wakil Bupati Kaimana Papua periode 2021-2024,” ujarnya.
Gabung Organisasi Cari Makan
Dia mengisahkan dulu niat awalnya bergabung dengan organisasi di kampus adalah untuk mencari makan. Merantau jauh dari tanah Papua membuatnya harus banyak beradaptasi.
“Belum lagi keadaan ekonomi yang kurang membuat saya sering kelaparan selama beberapa hari. Dengan kondisi yang cukup sulit tersebut saya mengandalkan konsumsi acara untuk mengganjal perut,” ungkap pria kelahiran Kaimana ini.
Menurutnya tujuan utamanya dulu memang untuk mencari makan gratis. Saat kuliah uang bulanan biasanya paling cepat dikirim tiga bulan sekali. Maka dirinya berusaha bertahan dengan mencari kotak makan di acara-acara kampus.
“Saya pernah mendonorkan darah hanya untuk mendapat roti dan susu. Keputusan untuk menjadi panitia di kegiatan-kegiatan kampus juga saya ambil agar bisa mendapat makanan,” kenangnya.
Diusir dari Kos
Selain kesulitan untuk makan, lanjutnya, dirinya juga kesulitan mencari tempat berteduh. Dia pernah diusir dari kos-kosan karena tidak bisa membayar uang sewa kos bulanan. Beruntung dia bisa tinggal di gedung Student Center UMM tempat sekretariat organisasinya berada secara diam-diam.
“Waktu itu kos yang saya tempati biaya sewanya Rp. 300.000,- untuk 6 bulan. Pada 6 bulan pertama saya masih aman, tapi pada 6 bulan kedua saya diusir karena tidak bisa membayar. Akhirnya saya memutuskan untuk diam-diam menaruh barang pribadi saya di sekretariat organisasi dan tidur di student center ataupun masjid,” paparnya.
Meskipun niat awalnya untuk mencari makan, ujarnya, namun niat tersebut berubah saat terjun secara langsung di kepengurusan organisasi. Selama menempa diri dan berproses di organisasi, dirinya mendapat banyak ilmu dan pengalaman.
“Saat kuliah saya mengikuti tiga organisasi. Yaitu Senat Fakultas, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Resimen Mahasiswa (Menwa). Dari organisasi-organisasi tersebut saya belajar cara bersosialisasi, berbicara di depan umum, membentuk sikap tegas dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya.
Petuah Muhadjir Effendy
Dia menambahkan selama menjalani perkuliahan dirinya dibantu oleh banyak pihak. Ketika kesulitan membayar uang Kuliah Kerja Nyata (KKN), dirinya dibantu oleh salah satu dosen UMM. Lalu ketika menempuh tugas akhir kuliah, Rektor UMM kala itu Prof Muhadjir Effendy juga selalu memberi motivasi agar bisa segera diselesaikan.
“Dulu setiap ketemu Pak Muhadjir, saya selalu ditanya tentang skripsi. Beliau juga kerap memberikan petuah-petuah agar saya cepat lulus. Setelah lulus saya mendapat kesempatan untuk menyebarkan ilmu kepada masyarakat dan memajukan tanah kelahiran. Salah satu jalannya ya dengan menjadi Wakil Bupati Kaimana seperti saat ini,” terangnya. (*)
Penulis Sugiran Editor Mohammad Nurfatoni