PWMU.CO – MCCC Situbondo peduli warga yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) dengan memberikan bantuan paket sembako.
Dihubungi PWMU.CO Sabtu (24/7/2021) Ketua Muhammmadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kabupaten Situbondo Dr Munawar menyampaikan lebih dari 17 bulan kita dilanda wabah pandemi Covid-19. Dan belum ada tanda-tanda mereda atau berakhir, terutama di 2 bulan terakhir ini.
“Warga Muhammadiyah di Situbondo yang terpapar dalam 2 bulan terakhir ini mencapai 90 orang. Terdata 18 orang meninggal dunia dan 9 orang opname di beberapa RS di Situbondo, Bondowoso, Jember dan Malang. Dan sebagian besar warga terpapar melakukan isoman,” ungkapnya.
Distribusi Sembako Dua Tahap
Oleh karena itu, lanjutnya, MCCC Situbondo mulai awal Juli mengadakan koordinasi dengan PDM, PDA, Pemuda Muhammadiyah, MDMC, Kokam dan Lazismu untuk mengambil langkah-langkah membantu warga yang terpapar.
“MCCC segera melakukan penelusuran dan pendataan warga yang terpapar. Lazismu Situbondo melakukan penggalangan donasi, kemudian bersama MCCC menyiapkan sembako dan mendistribusikan kepada warga terpapar,” jelasnya.
“Sedangkan MDMC dan Kokam melakukan penyemprotan desinfektan mulai 17 Juli 2021 yang dimulai dari wilayah barat Situbondo yakni Kecamatan Banyuglugur,” tambahnya.
Paket sembako yang dibagikan, sambungnya, berisi beras, minyak goreng, mie, gula, probiotik, RendangMu atau KornetMu dan madu. Sebanyak 50 paket sembako telah diantarkan langsung ke rumah warga yang isoman.
“Distribusi telah dilakukan dua tahap. Tahap pertama didistribusikan pada Ahad (11/7/21) sebanyak 26 paket. Sedangkan tahap kedua pada Sabtu (17/7/21) sebanyak 24 paket. Penyebarannya meliputi Cabang Panarukan, Situbondo, Panji dan Asembagus,” terangnya.
Patuhi Instruksi Muhammmadiyah
Dia berharap warga Muhammadiyah dan Aisyiyah serta simpatisanya agar lebih berhati-hati, menjaga diri karena penyebaran dan karakter Covid-19 lebih ganas daripada sebelumnya.
“Tidak perlu keluar rumah kalau tidak sangat mendesak. Dan jika keluar jangan lupa memakai masker rangkap dua. Shalat Insyaallah lebih syar’i dilaksanakan di rumah berjamaah dengan keluarga,” pesannya.
Shalat berjamaah di rumah itu, ungkapnya, diperintahkan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan PDM termasuk MCCC.
“Kepada para takmir masjid Muhammadiyah mohon kesadaran dan pemahamannya bahwa kita ada di dalam rumah besar bernama Muhammadiyah, maka tidak ada pilihan lain kecuali patuh kepada pimpinannya,” tegasnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.