PWMU.CO – Suami yang baik itu harus tahu persis psikologi istrinya saat hamil, melahirkan, dan pascapersalinan. Sebab ada beberapa perubahan hormonal yang bisa menyebabkan gangguan psikis ibu hamil, terutama sehabis melahirkan.
Dalam “Seminar Keibuan” bertema Baby Blues Syndrome and Postpartum Disease, yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Malang di Aula PDM Kota Malang, Jalan Gajayana No 28 B, Ahad (4/12) itu, pentingnya perhatian suami itu mengemuka.
(Baca: Berbekal Jurnalistik, Nasyiah Masifkan Berita Positif Perempuan dan Anak)
“Peran suami tak kalah penting dalam mencegah gangguan ini. Suami juga harus mengerti perubahan hormonal istrinya yang memicu perubahan psikis termasuk ketegangan emosi istrinya. Sehingga suami dapat memahami sikap dan tindakan istrinya yang tidak biasa,” jelas dr Iwan Sis Indrawanto SpKJ, dosen FK UMM yang menjadi salah satu pembicara.
Pentingnya peran suami juga dikemukakan Ni’matuzahroh SPsi MSi. Bahkan menurut dosen Psikologi UMM itu, memilih suami termasuk langkah yang harus diambil sejak dini. “Salah satu langkah untuk mencegah gangguan ini adalah calon ibu harus mempersiapkan diri sedini mungkin sejak mencari pasangan. Kemuadian menyusun perencanaan program anak, dan mencari ilmu sebanyak mungkin terkait kehidupan rumah tangga,” katanya.
Menurut Zahroh, panggilan akrabnya, suami termasuk faktor eksternal yang berpengaruh pada gangguan psikologis pascapersalinan. Faktor eksternal lainnya, lanjuta Zahroh, adalah keluarga dan pertemanan di masyarakat. “Sedangkan faktor internal adalah perubahan hormonal yang drastis pada ibu sebelum dan sesudah persalinan. Juga karena ketidaksiapan ibu dalam melahirkan dan merawat anak.” Bersambung ke halaman 2 …