PWMU.CO – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur mendukung moratorium Ujian Nasional (Unas) yang dilakukan Mendikbud Muhadjir Effendy. Sekretaris Bidang Advokasi IPM Jatim, Eko Nur Saputro menyampaikan hal itu kepada pwmu.co, Selasa (6/12) malam.
“Ini yang dari dulu kita perjuangkan. Maka dari itu kami beserta seluruh pelajar se-Jawa Timur akan terus memantau proses pembahasan moratorium yang masih jadi perbincangan,” kata Eko.
(Baca: 6 Alasan Mendikbud Prof Muhadjir Effendy Menghapus Ujian Nasional dan Membangkitkan Kembali Inklusivitas Pelajar Muhammadiyah, Menjawab Tantangan Mendikbud)
Pria kelahiran Gresik tersebut berpendapat, jika dievaluasi, Unas telah menjadi beban bagi para pelajar. “Kalau kita amati, sebelum Unas para siswa berbondong-bondong ke sana kemari. Ada yang bawa pensil untuk didoakan agar lulus ujiannya. Ini kan tren yang tidak baik bagi dunia pendidikan, ujarnya.
Dari sisi finansial, tambah Eko, negara juga diuntungkan terkait penghapusan Unas ini. “Saya rasa ada sistem lain kok untuk menyetarakan kualitas pendidikan di Indonesia,” ungkap dia.
(Baca juga: Begini Model Ujian Sekolah yang Gantikan Ujian Nasional dan Ini Kata Pelajar soal Penghapusan Ujian Nasional)
Sementara itu Riandy prawita, siswa kelas XII MIA 2 SMAMDA Surabaya menuturkan kesiapannya untuk menghadapi Unas 2017. “Kalau dari pemerintah berniat untuk menghapus Unas, saya sangat mendukung, meskipun saya sendiri sudah siap menghadapinya. Unas bukan jalan satu-satunya untuk meraih kesuksesan,” tegasnya
Dia berharap agar pemerintah terus mengembangkan upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah. “Saya dukung sistem baru untuk menyetarakan kualitas pendidikan. Bukan lagi dengan Unas yang menjadi momok semua siswa. (MN)