PWMU.CO – Budi Utomo sang Pemicu Adrenalin Dosen Umla. Demikian keasksian Hendrix Irawan SE MM, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dan Penanggung Jawab Kampus II Umla di Paciran.
Hendrix Irawan mengenal Budi Utomo adalah sosok yang luar biasa. Kali pertama dia mengenalnya saat menjadi anggota MPKU PWM Jawa Timur sejak 2010. Dan mengenal lebih dalam saat Budi Utomo menjadi Rektor Umla 2018-2022.
“Pak Budi Utomo penuh semangat, dan energik dalam menggerakkan roda aktivitas kampus. Target-taget yang ingin dicapai relatif tinggi sehingga. Cukup memacu adrenalin kinerja dosen agar patuh terhadap capaian yang di canangkan. Sehingga cukup banyak prestasi yang di dapat Umla walau umurnya relatif muda,” ungkap Hendrix Irawan.
Dia melanjutkan, “Secara kepribadian beliau sangat ramah dan akomodatif. Bisa menerima saran, gagasan, dan bisa memberi solusi yang baik. Termasuk membuat kebijakan yang ada hubungan antara kampus I dan kampus II Umla.”
“Yang saya kagumi dari beliau, adalah jiwa fighter-nya. Tiap hari harus bersepeda motor dari rumahnya di Sekaran ke kampus Umla sejauh 25 km. Beberapa kali saya mengetahui sendiri pas beliau naik sepeda boncengan dengan Pak Alifin Wakil Rektor II,” ungkap alumnus Pondok Karangasem Muhammadiyah Paciran ini.
“Apresiasinya kepada orang luar bisa. Saya sangat kagum dengan pribadi Pak Budi Utomo,” ujarrnya.
Mobilitas Tinggi
Hendrix Irawan menilai Budi Utomo mobilitasnya sangat tinggi. Karena di samping sebagai rektor beliau juga sebagai Wakil Ketua Majelis Pembna Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim— yang sering menjadi konsultan untuk menyelesaikan kasus-kasus di rumah sakit maupun klinik yang ada di Jawa Timur
“Yang terakhir ini beliau menjadi tim teknis untuk memulihkan kondisi RS Muhammadiyah di Kediri yang terjadi sengketa. (Ini) mengharuskan beliau setiap waktu karena ada jadwal rutin dan setiap saat dibutuhkan untuk berkoordinasi dengan LBH (lembaga bantuan hukum) maupun dengan RS Muhammadiyah Kediri,” ungkapnya.
Hendrix Irawan menerangkan, pekan terakhir sebelum masuk rumah sakit, Budi Utomo beberapa kali datang ke kampus II Paciran.
“Beliau meninjau langsung rumah dan sebidang tanah milik Umla yang akan digunakan sebagai ruang kelas dan pembelajaran FEB Umla kampus II Paciran. Pak Budi Utomo datan bersama rektorat dan arsitek untuk menggambarkan sites plan bangunan ruang kelas,” jelas mantan Ketua STIE Muhammadiyah Paciran ini.
Bahkan, lanjutnya, Budi Utomo terakhir datang langsung bersama Ketua BPH Umla H Muntholib Sukandar untuk meninjau langsung lokasi yang akan dibangun.
Berharap Penggani Terbaik
Hendrix Irawan berdoa semoga seluruh karya dan hasil kerja Budi Utomo dicatat sebagai amal sholeh dan amal jariyah oleh Allah SWT. “Termasuk gagasan untuk membuat gedung tertinggi di kabupaten Lamongan. Alhamdulillah pembangunan gedung tersebut sudah berjalan sepertiganya”, kenangnya
Dia juga berharap mudah-mudahan Allah SWT memberkan mengganti yang lebih baik agar bisa mewujudkan cita-cita warga Muhammadiyah Lamongan mempunyai universitas yang megah dan menebar manfaat.
Pendirian Universitas Muhammadiyah Lamongan merupakan keputusan Musyda Muhammadiyah di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran 2001. Dalam musyda ini juga KH Afnan Anshori terpilih sebagai Ketua PDM Lamongan periode 2000-2005.
Semoga Allah SWT memberikan tempat yang mulia Rektor Umla Budi Utomo (69 tahun) yang wafat pada Selasa 27 Juli 2021 di RSM Lamongan setelah sembuh dari Covid-19 yang dideritanya. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni