PWMU.CO – Luapan air Bengawan Solo membuat warga yang tinggal di sekitarnya selalu waspada. Termasuk warga yang berada di Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Sebab sebagian desa yang ada di Kecamatan Maduran berada di jalur sungai Bengawan Solo.
Bagus Cahyono, anggota Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan mengatakan bahwa dampak luapan sungai terpanjang di Jawa itu telah merendam 6 desa di Kecamatan Maduran, yaitu: Jangkungsumo, Parengan, Pangkatrejo, Pringgoboyo, Gedangan, dan Blumbang. “Alhamdulillah respon dari warga Muhammadiyah sangat simpatik,” ujarnya.
(Baca: Meski Air Mulai Surut, Bantuan Kemanusiaan Masih Dibutuhkan Korban Banjir Bungah Gresik dan Menengok Kerja Posko Penanggulangan Banjir Muhammadiyah Laren dalam Menghimpun dan Menyalurkan Bantuan Kemanusiaan)
Bagus menambahkan, jumlah korban ada 590 KK. Tapi baru bisa mendistribusikan bantuan ke Jangkungsumo, Parengan, Pangkatrejo. Desa Parengan sendiri termasuk yang parah terdampak banjir. Bahkan salah seorang kakek bernama Kaya, rumahnya terendam sampai dada orang dewasa. Sementara itu kondisi Dusun Sawo Desa Maduran sampai Rabu (7/12) malam masih terisolasi.
Kedatangan Respon Cepat Muhammadiyah (RCM) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Penanggungan Kota Malang tepat pada waktunya. Menurut Bagus, tambahan logistik dan dana dari RCM, akan segera didistribusikan ke Desa Pringgoboyo, Gedangan, dan Blumbang. “Tiga desa itu sampai saat ini belum diberi bantuan karena kurangnya stock logistik. Alhamdulillah saat ini datang bantuan dari Malang,” ujarnya.
(Baca juga: Ayo! Dukung Lazismu Bantu Korban Banjir di Gresik dan Pandu HW Digerakkan untuk Bantu Korban Banjir Bengawan Solo)
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pangkatrejo Farhan sangat bangga dan senang dengan inisiatif Pemuda Muhammadiyah membuat posko bencana sekaligus menjadi relawan.
“Peran Pemuda Muhammadiyah betul-betul totalitas. Mulai penggalangan bantuan sampai pendistribusian. Juga memantau perkembangan air setiap saat. Terimakasih Pemuda Muhammadiyah,” ungkap dia.
(Baca juga: IMM Pantura Galang Dana untuk Bantu Korban Banjir Laren dan Kunjungi Sekolah Muhammadiyah yang Terendam Banjir, Kepala SMAM 10 Surabaya Dapat Curhatan)
Farhan menyampaikan bahwa bersama 3 PRM pernah menyampaikan usul pada pemerintah untuk membuat plengsengan tanggul mulai Parengan sampai Pringgoboyo. “Tapi usul itu sampai sekarang belum direalisasikan.”
Perjalanan pwmu.co mendamping RCM PRM Penanggungan berlanjut ke Posko Banjir Babat yang dipusatkan di Gedung Dakwah Muhammadiyah. Sampai Rabu malam Desa Truni masih terendam. Sedangkan banjir di Desa Banaran sudah surut. (Uzlifah)