PWMU.CO – Desa Truni, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan adalah salah satu desa yang terdampak banjir Bengawan Solo. Untuk menuju Desa Truni harus melewati Kabupaten Tuban, tepatnya melalui Desa Widang Kecamatan Widang, yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Langitan.
Di desa Truni ini tidak ada Ranting Muhammadiyah. “Orang yang berpaham Muhammadiyah dapat dihitung dengan jari,” ujar Fathur Rohim Syuhadi, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat.
(Baca: Respon Cepat Muhammadiyah Ringankan Duka Korban Banjir Maduran Lamongan dan Meski Air Mulai Surut, Bantuan Kemanusiaan Masih Dibutuhkan Korban Banjir Bungah Gresik)
Tapi hal itu tidak menghalangi aksi kemanusiaan Muhammadiyah dalam menolong korban banjir di Desa Truni. Lembaga Penaggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan yang bekerjasama dengan RS Muhammadiyah Babat dan RS Muhammadiyah Lamongan mengadakan bakti sosial di Truni, Rabu (7/12). Sebanyak 220 warga Truni ikut berobat. Mereka mengeluh gatal-gatal, pegal linu, dan masuk angin.
Selain baksos kesehatan, juga dilakukan pembagian sembako oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan Posko Tanggap Bencana PCM Babat. Kegiatan baksos di daerah yang tidak ada ‘matahari-nya (lambang Muhammadiyah) itu juga dihadiri Pimpinan Cabang Aisyiyah Babat dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan.
(Baca: Bantu Korban Banjir dengan Gembira: Cara Warga Muhammadiyah Amalkan Spirit Al Maun dan Masih Kecil tapi Peduli Sesama: Siswa SD Muhammadiyah Manyar Bantu Korban Banjir)
Ketua PDA Lamongan Summu Zanarofah berharap bahwa ke depan akan muncul kader Aisyiyah di desa tersebut.
Kepala Desa Truni Martono senang sekali dengan Muhammadiyah beserta organisasi otonomnya yang telah mengadakan kerja bakti di desanya. “Terimakasih kepada Muhammadiyah,” kata dia berulang-ulang saat memberi sambutan. (Uzlifah)