PWMU.CO – 10 Keahlian yang Harus Dikuasai Siswa Tahun 2025. Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Arbaiyah Yusuf MA menyampakan itu dalam keynote speech Webinar Nasional 2021 “Sukses Menyongsong AKM yang Efektif dan Produktif”.
Kegiayan diselenggarakan oleh Forum Silaturrahmi Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah (Foskam) SD/MI Jawa Timur, Rabu (11/8/21).
Dalam kegiatan yang digelar via Zoom Clouds Meetings dan live streaming YouTube ini, Arbaiyah menyampaikan, Indonesia saat ini sudah mempersiapkan standar nasional untuk pendidikan masa depan.
“Saat ini Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyiapkan banyak rekomendasi, di antaranya adalah standar nasional pendidikan masa depan. Oleh karena itu, karena standarnya sudah masa depan, maka kita ini sebagai produk pendidikan masa lalu wajib mampu mempersiapkan pendidikan untuk anak-anak masa depan,” ujarnya.
Arbaiyah meminta agar sekolah-sekolah Muhammadiyah memperhatikan hal tersebut dengan menyiapkan empat aspek yang menjadi bagian dari Muhammadiyah Future School (MFS) yaitu clean, green, hygiene, and beautiful.
Sekolah-sekolah yang mulai hybrid atau blended learning pada saat tatap muka, maka ada satu hal yang menjadi satu bagian dari MFS yaitu clean, green, hygiene, and beautiful. I believe you all prepare Muhammadiyah school, Muhammadiyah madrasah as clean, green, higyene and beautiful area,” tuturnya.
Muhammadiyah Merespon
Menurut Arbaiyah, Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki perhatian sangat serius tentang pendidikan ikut merespon kebijakan pemerintah tentang merdeka belajar.
“Kali ini kita mengambil bagian dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang masuk pada kebijakan merdeka belajar,” terangnya di hadapan 979 peserta webinar.
Di dalam AKM, sambungnya, minimal ada tiga hal, yaitu literasi, numerasi, dan karakter. “Untuk bagian karakter, khusus Surabaya sudah mendeklarasikan seluruh AUM (amal usaha Muhammadiyah) di Surabaya ini adalah pelaku penguatan pendidikan karakter, sehingga untuk beradaptasi dengan karakter siswa pancasila itu akan sangat cepat,” tuturnya.
Arbaiyah berharap para pelajar menunjukkan profil siswa pancasila sebagai hasil dari proses pendidikan karakter.
“Profil siswa Pancasila adalah sebuah keharusan yang harus ditampilkan oleh siswa siswi kita berkat sentuhan bapak ibu guru semuanya. Sebagaimana dalam sejarah, bahwa tokoh-tokoh Muhammadiyah memiliki andil yang cukup signifikan dengan lahirnya Pancasila, 18 Agustus 1945,” terangnya.
Arbaiyah kemudian membahas tentang literasi. Dia mengatakan, kita sudah menetapkan literasi itu ada enam, literasi baca tulis, sains, teknologi informasi, finansial, kewargaan, dan numerasi.
“Tulis baca pada zaman Pak Harto masih menghapus buta huruf, lalu terakhir pada saat pendidikan di bawah kendali Bapak Muhadjir Effendy, literasi sudah dinaikkan menjadi enam hal tersebut, bukan hanya tulis baca,” paparnya.
Tulis baca, lanjutnya, menjadi yang paling mendasar. Maka bagaimana literasi yang berkaitan dengan dua hal, yaitu tulis baca dan numerasi (dulu disebut calistung) itu menjadi lancar di dunia anak-anak kita.
“Literasi bukan hanya kemampuan membaca tetapi menganalisis isi bacaan sehingga di dalam pembelajaran itu, anak-anak selalu diminta membuat pertanyaan, tandanya dia mampu menganalisis,” ujarnya.
Poin kedua yang dibahas adalah numerasi. “Numerasi tidak hanya yang dinilai itu penalaran matematika, akan tetapi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan konsep numeric dalam kehidupan nyata,” ujar Arbaiyah.
Arbaiyah menegaskan bahwa dua hal ini harus menjadi bagian dalam dunia pembelajaran kita. “Untuk ikut AKM, harus disiapkan sekolahnya, dalam hal ini fasilitas, gurunya, dan siswanya. Partnership antara sekolah dan rumah ini menjadi sebuah keharusan,” pesannya.
10 Keahlian
Arbaiyah kemudian menyampaikan Top 10 skills of 2025 yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu sebagai berikut.
- Analytical thinking and innovation
- Active learning and learning strategies
- Complex problem solving
- Critical thinking and analysis
- Creativity, originality, and initiative
- Technology use, monitoring, and control
- Technology design and programming
- Leadership and social influences
- Resilience, stress tolerance, and flexibility
- Reasoning, problem solving, and ideation
Di akhir sambutan, Arbaiyah memberikan motivasi kepada para peserta webinar serta mengajak membuka webinar dengan ucapan basmalah bersama-sama.
“Selamat berjuang, mari kita beribadah dengan memberi kemudahan kepada orang lain melalui pendidikan bermutu. Izinkan saya membuka acara ini dengan mengajak bapak ibu semua membaca satu ayat yang luar biasa maknanya, yaitu basmalah. Bismillahirrahmaanirrahim. Mudah-mudahan semua acara berjalan lancar, bermakna, berdampak positif, dan saya yakin dapat ditindaklanjuti dalam kegiatan yang lain,” ujarnya. (*)
Penuls Mar’atus Sholichah Editor Mohammad Nurfatoni