PWMU.CO – Unta Surakah yang Tersungkur Menarik Perhatian Siswa SDMM. SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menggelar Gebyar Muharram dengan tema “Berhijrah Menuju Cahaya Islami dan Segala Kebaikan”. Kegiatan diisi dengan lomba menggambar dan mewarnai kaligrafi. Seperti yang diikuti siswa jenjang kelas V. Mereka mengikuti lomba yang diselenggarakan secara virtual itu Kamis (12/8/2021), pukul 07.30 hingga 09.30 WIB.
“Semua siswa diminta untuk menggambar terlebih dahulu dengan contoh yang telah diberikan ustadz-ustadzah,” kata Pradita Eka Putri SPd. Contoh yang dimaksud adalah kata ‘Muharram’ dalam bentuk tulisan Arab.
Guru kelas V yang kerap dipanggil Puput ini memberikan arahan untuk mewarnai secara lengkap dan baik terutama ornamen-ornamen khas kaligrafi. Karena hal itu tidak luput dari penilaian.
“Nanti akan dipilih dua terbaik dari setiap kelasnya”, ujar guru Bahasa Inggris ini.
Tak Ada Aksi di Jalan
Koordinator Kesiswaan SDMM Athiq Amaliyah SPd yang menggagas acara ini menjelaskan SDMM biasanya melaksanakan ‘aksi’ di jalan dalam menyambut tahun baru Islam itu. Namun karena pandemi Covid-19 maka dilaksanakan secara daring.
“SDMM setiap tahunnya memang mengadakan kegiatan Gebyar Muharram. Biasanya dengan aksi membagikan stiker tahun baru di jalan raya dengan membentangkan spanduk,” jelasnya.
Selain turun ke jalan, sambungnya, kegiatan juga dimeriahkan dengan menggambar dan mewarnai di koridor kelas sebagai wujud interaksi antarteman. “Itu yang kita lakuka sebelum ada pandemi,” guru yang sendang jika dipanggil Athiq ini.
Pemutaran Video
Selain lomba kaligrafi, Gebyar Ramadhan dimeriahkan dengan pemutaran video kisah berjudul Umar bin Khattab. Namun tidak semua bagian diputar di acara itu. Siswa hanya diajak menyimak episode ke-10 tentang hijrah Rasulullah dari Mekah ke Yatsrib atau yang dikenal dengan Madinah.
Video diputar melalui share screen Zoom Cloud Meetings. Setelah menonton video berdurasi 45 menit tersebut, setiap siswa diminta untuk menulis resensi film dalam beberapa alinea tentang kejadian hijrah. Guru Al-Islam SDMM Ahmad Nazaruddin yang menggagas ini menjelaskan, dengan cara ini nanti ada banyak resensi yang bisa dibaca dan menjadi referensi bagi guru-guru untuk melihat seberapa konsentrasi siswa sekaligus untuk mengetahui sudut pandang siswa.
“Cara pandang siswa akan berbeda-beda tergantung fokus perspektif siswa yang melihat videonya,”ujarnya. Salah satu sudut pandang yang berhasil ditangkap siswa adalah sisi kejenakaan seperti yang ditulis Fahmi Al Din Husain. Dia mengambil cerita Suraqah bin Malik yang tergiur dengan 100 onta betina sebagai imbalan menangkap Nabi Muhammad saat hijrah secara diam-diam.
“Kuda Suraqah tersungkur berkali-kali tidak mau menyerang Nabi Muhammad, Dari sini Suraqah sadar bahwa Nabi Muhammad dilindungi oleh Allah. Karenanya Suraqah jadi sahabat yang membantu menghilangkan jejak Rasul tatkala kafir Quraish mengejar,” tulis Aldo panggilan akrabnya. Ketersungkuran unta yang berkali-kali itu menurutnya lucu. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Mohammad Nurfatoni