PWMU.CO – Dokter Tirta Mandira Hudhi menghadiri kegiatan Talkshow HUT RI ke-76 di Smamda Surabaya sebagai Keynote Speech, Senin (16/8/21).
Dia mengedukasi siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya tentang arti kemerdekaan dari aspek kesehatan. Dokter yang dikenal sangat vokal terkait protokol kesehatan (prokes) itu mengatakan jika dilihat dari faktor kesehatan Indonesia belum merdeka sepenuhnya.
“Kalau dilihat 76 tahun yang lalu pahlawan kita berjuang untuk merebut merdeka di kaki sendiri tapi pada tanggal 16 Agustus 2021 kalau teman-teman lihat masih ada warga Indonesia yang belum merasakan fasilitas kesehatan yang sama,” katanya.
Fasilitas Kesehatan
Di hadapan 1000 peserta talkshow dia bercerita tentang kesenjangan dan fasilitas kesehatan yang belum merata di Indonesia. Hal itu yang menyebabkan pandemi Covid-19 di Indonesia belum selesai.
“Secara status demokrasi sesuai PBB jelas tapi kalau dilihat dari fasilitas kesehatan masih belum merata padahal sesuai UUD 1945 setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama,” kata relawan Covid-19 itu.
Laki-laki lulusan kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu pun menyebutkan Pekerjaan Rumah (PR) bagi Indonesia karena pada tahun lalu banyak dokter yang meninggal karena wabah ini.
“Kalau ada yang mau jadi dokter yah ngga apa-apa kalian jadi dokter aja cuma prioritasnya bukan uang, yah. Rezeki itu bonus,” memotivasi siswa.
Long Life Learning
Dia mengatakan jika dokter itu long life learning, ilmu yang kemarin bisa jadi tidak berlaku hari ini.
“Misalnya, dulu masker digunakan untuk orang sakit dan tidak dipakai oleh orang yang tidak sakit, karena pada zaman dahulu virus-virus ini terbukti ditularkan oleh orang-orang yang sakit, tapi semenjak pandemi virus-virus ini dibawa Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga WHO meng-update masker dipakai orang-orang yang sehat juga,” tandasnya.
Selanjutnya, dokter yang juga dikenal sebagai creativepreneur ini mengisahkan, setidaknya membutuhkan 3,5 tahun teori, 2 tahun koas, insternship setahun baru bisa bekerja baik secara klinis atau nonklinis.
“Basic bapak ibu saya biasa saja, enggak ada yang mengira. Sejak SMA goals saya ingin menjadi seseorang yang dikenal di Indonesia, itu yang saya pegang selalu,” tegasnya.
Susun Mimpi
Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengajak untuk mulai menyusun mimpi serta berjuang mewujudkannya.
“Saya dulu mimpinya tinggi, ingin dikenal di Indonesia, ingin bertemu presiden, ingin punya banyak toko, dan InsyaAllah tercapai. Jadi jangan takut bermimpi.” ungkapnya dalam acara yang mengusung tema Keep Being Creative And Achieving In The Pandemi Era ini.
Bakar Semangat
Kepala Smamda Astajab MPd mengatakan jika acara ini untuk membakar semangat patriotisme dan nasionalisme para warga Smamda di tengah pandemi Covid-19.
“Yang disampaikan Dokter Tirta menjadi motivasi kita untuk bisa terus meraih mimpi. Selain itu juga tetap disiplin menjalankan prokes,” pesannya. (*)
Penulis Masitha Gemilang. Editor Ichwan Arif.