PWMU.CO – SMKM 1 Surabaya menggelar In House Training (IHT) Kurikulum Pendidikan yang Memerdekakan SMK Pusat Keunggulan selama 10 hari yang dimulai, Kamis (5/8/21).
Dalam sambutannya, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Surabaya Renny Fiqriyah SKom mengatakan IHT merupakan tahap awal dalam melaksanakan program implementasi kurikulum baru yaitu pendidikan yang memerdekakan.
“Kita sebagai sekolah pengemban amanat SMK Pusat Keunggulan harus lebih bersemangat dalam mengikuti acara IHT ini karena kita adalah sekolah yang nantinya memberikan pengimbasan kepada sekolah SMK sekitar,” ujarnya.
Sebagai sekolah SMK Pusat Keunggulan, lanjutnya, pendidik harus mampu berinovasi dalam mengembangkan kurikulum baru ini yaitu mampu membuat kurikulum satuan pendidikan yang berpihak kepada perserta didik.
Selain itu, sambungnya, kita harus mampu mewujudkan di dalam kurikulum yang berkarakter profil pelajar pancasila.
Ubah Cara Pandang
Dalam kesempatan yang sama, ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dr H M Ridlwan dalam sambutanya berpesan di masa masa pandemi Covid-19 ini sekolah mau tidak mau harus melakukan perubahan cara pandangnya dalam melakukan pembelajaran daring yang tentunya menuangkan model pembelajaran inovatif sehingga anak bisa belajar dengan menyenangkan di rumah.
“SMK Muhammadiyah 1 Surabaya juga wajib melakukan perubahan Kurikulum dan menjadi pelopor sekolah SMK Muhammadiyah lainya baik di Surabaya dan di Jawa Timur,” katanya yang juga Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Selain itu, tegasnya, Majelis juga senantiasa mendukung sepenuhnya terobosan terkait pembelajaran inovatif.
Ubah Mindset
Hal senada juga disampaikan Dewan Pengawas dari Cabang Dinas Pendidikan wilayah Sidoarjo, Drs Abdul Salam MM. Dia berpesan sekolah harus mau menerima perubahan zaman serta tantangan, mengubah mindset.
“Harapannya SMK mampu meluluskan siswa yang miliki profil pelajar pancasila yang unggul dan siap bersaing di dunia global,” jelasnya.
Pertahanan Amanah
Kasi SMA Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo dan Surabaya dalam pembukaan secara daring, Dra Cahaya Kartika menyampaikan SMK Muhammadiyah 1 Surabaya harus mampu mempertahankan amanah yang telah diberikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Vokasi sebagai sekolah SMK Pusat Keunggulan.
“Serta menjadi contoh sekolah sekolah SMK lainya dan memberikan pengimbasan kepada SMK di sekitarnya terkait kurikulum dan pembelajaran yang memerdekakan,” katanya.
Kegiatan IHT ini, lanjutnya, merupakan program sekolah penggerak yang mana intinya peserta memahami filosofi pembelajaran yang memerdekakan, profil pelajar pancasila dan implikasinya dalam pembelajaran.
Sebelum terlaksanya IHT, tuturnya, para guru yang terpilih menjadi fasilitator terlebih dahulu melaksanakan Training of Trainer (ToT) yang diadakan Kementerian Pendidikan melalui Dirjen Vokasi selama 10 hari berturut turut melalui daring dengan mengunakan Learning Managemen System (LMS).
Imbaskan ke Guru
Fasilitator kegiatan IHT, Irvandy Andriansyah mengatakan setelah mendapat pelatihan dari fasilitator, peserta mengimbaskan kepada teman-teman guru yang lain.
“Di akhir acara peserta membuat perangkat ajar, modul ajar, dan juga asesmen,” tandasnya. (*)
Penulis Irvandy Andriansyah. Editor Ichwan Arif.