PWMU.CO – SDMM Rayakan Puncak Gebyar Muharam dan Agustusan. Menyemarakkan Tahun Baru Islam 1443 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, SDMM menggelarnya melalui Zoom, Senin (16/8/21). Sebelumnya, SDMM mengadakan lomba selama dua hari, Kamis-Jumat (12-13/8/21).
Dipandu Ustazah Askiyatin dan Ustazah Eka Yunita Rahmawati, siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) dari jenjang kelas I-VI mengikutinya. Sebelum memulai acara, Eka Yunita Rahmawati membangkitkan semangat siswa dengan meneriakkan jargon sekolah, “SD Muhammadiyah Manyar!”
Para siswa langsung menjawabnya penuh semangat, “Beriman, kreatif berprestasi, yoooy!”
Kemudian, Putra Aska—siswa kelas III Venus—memimpin teman-temannya mengucap Janji Pelajar Muhammadiyah. Setelah itu, Bagas Wiratama, siswa kelas VI Antronium, memimpin doa sebelum belajar.
Acara selanjutnya, pembacaan doa dengan dipimpin Ustazah Khoiriyah. Ustazah Khoir—sapaan akrabnya—mengajak murajaah surat an-Nas sampai at-Takatsur. Para siswa sangat antusias mengikutinya.
Spirit Tahun Baru Islam
Kepala Sekolah SDMM Ria Pusvita Sari dalam sambutannya mengatakan, sebagai warga Muhammadiyah, umat Islam, dan bangsa Indonesia, peristiwa tahun baru Islam dan Kemerdekaan Indonesia sangat penting. Sebab, keduanya punya spirit yang sama, bahkan saling berkaitan.
Kemudian, dia memaparkan sejarah singkatnya. “Coba kalian perhatikan, ketika hijrah nabi ke Madinah, sesungguhnya itu perjuangan oleh kemerdekaan,” ungkapnya.
Sebab, lanjutnya, umat Islam mengalami berbagai tantangan, penindasan, dan acaman di Makkah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya hijrah ke kota Yastrib (dikenal sebagai Madinah). Di kota inilah Muhammad SAW memperoleh kemerdekaan dan menyusun strategi perjuangan.
Spirit itulah, kata dia, yang mendorong proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga mampu mendapatkan kemerdekaan. Dia menekankan, itulah hasil perjuangan bangsa Indonesia, umat Islam, dan warga Muhammadiyah.
Ustazah Vita—sapaan akrabnya—juga memberi motivasi, “Keberhasilan itu dikembalikan oleh Allah sesuai hadits Muhammad SAW ‘Segala sesuatu itu bergantung pada niat mulia karena Allah’.”
Jika kita belum berhasil menjadi sang juara, tambahnya, maka kita tidak akan jatuh ke lubang kemurungan karena kita diajarkan ikhtiar oleh Allah. “Yang terbaik bagi kita belum tentu terbaik buat Allah dan yang buruk bagi kita belum tentu buruk di mata Allah,” terangnya.
Belajar dan Senam Bersama Hillo
Kali ini, hadir bintang tamu Fadhil Nugraha ST dari Hillo. Kak Fadhil—sapaan akrabnya—semangat memulai dengan senam Hillo. Meski hanya mengikuti dari layar Zoom, para siswa tetap semangat.
Kak Fadhlil pun bertanya, “Apa saja hewan dan tumbuhan di sekitar Kalian?” Kolom komentar segera ramai dengan jawaban siswa yang antusias, aktif, dan tanggap. Muncullah jawaban belalang, lalat, jerapah, tikus, kamboja, dan lain-lain.
Lalu dia menayangkan video proses pembuatan nasi dan siapa saja yang makan nasi. “Kenapa kita makan nasi? Karena dari seporsi nasi, banyak energi yang baik,” ujarnya.
Bersama Kak Fadhil, siswa juga belajar hewan dan tumbuhan. Dia menerangkan ciri-ciri hewan dan tumbuhan. Menariknya, dia meminta semua siswa untuk mengambarnya. Ada siswa yang menggambar bebek, lalat, burung, pemandangan, dan kamboja.
Pengumuman Lomba
Tiba di puncak acara, masing-masing Kanjeng—sebutan Ketua Jenjang kelas I-VI—mengumumkan lomba. Satu per satu layar presentasi menampilkan sang juara, mulai dari jenjang kelas I.
Kanjeng kelas I Ustad Muhammad Zainul Arif mengumumkan juara lomba kelas I. Dia mengawali dengan parikan dan pantun. Adapun lomba yang masing-masing diambil 1 juara dari setiap kelas meliputi: adzan for boys dan iqamah for girls.
Sedangkan lomba yang diambil dua juara dari masing-masing kelas yaitu: membacakan surat al-Fatihah, lomba membaca teks Pancasila, dan lomba menyanyikan lagu Hari Merdeka.
Selanjutnya, giliran Kanjeng kelas II Ustazah Siti Mariyanti mengumumkan masing-masing dua juara untuk setiap lomba. Lomba siswa kelas II adalah tartil at-Takatsur, membuat poster tema 1 Muharam, menanyikan lagu nasional, dan kreasi daur ulang dengan tema lingkungan cinta Indonesia.
Kemudian, untuk jenjang kelas III, Ustazah Niswatul Mujtahidah yang mengumumkan masing-masing dua juara. Lombanya meliputi mendongeng Islami, be a star, membacakan teks Proklamasi, dan membacakan puisi kemerdekaan.
Untuk jenjang kelas IV dibacakan Ustazah Rika Maharani. Lombanya yaitu The Story of Prophet, poster Islami, kuis kemerdekaan, dan menyanyikan lagu nasional.
Dari jenjang kelas V, Kanjeng kelas V Ustazah Umi Syarifah membacakan juaranya. Ada 2 juara untuk setiap lomba kaligrafi, resensi film Islami, pantun, dan poster kemerdekaan.
Juara dari jenjang yang terakhir, kelas VI, dibacakan ustazah Nur Aisyah. Lombanya adalah adzan, ikamah, sambung ayat, pantun kemerdekaan, dan menyanyikan lagu nasional.
Para siswa-siswa merasa bangga dan senang mengikuti peringatan Tahun Baru Islam dan Agustusan. Tampak dari antusiasmenya memeriahkan kegiatan ini. (*)
Penulis Ajeng Putri Dwi Rohma Editor Mohammad Nurfatoni