PWMU.CO – Lima pesan Ketua PWM Jawa Timur untuk Nasyiatul Aisyiyah (NA) disampaikan dalam acara puncak miladnya ke-93 yang dilaksanakan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur, Ahad (15/8/21).
Dr Saad Ibrahim MA menyampaikan pesan pertama, pikiran teratas harus bisa jadi komando untuk seluruh gerak kita termasuk elemen penting Muhammadiyah yaitu NA (Nasyiatul Aisyiyah). Dalam hal ini NA harus meyakini sepenuhnya, mempelajari menyebarkan, mengajarkan bahkan membiayai dan memperjuangkan segala keputusan yang menjadi tanggung jawab bersama.
“Nasyiatul Aisyiyah sebagai salah satu elemen penting Muhammadiyah harus meyakini sepenuhnya segala sesuatu yang menjadi gerak perjuangan Muhammadiyah. Karenanya NA hendaknya mempelajari, menyebarkan, mengajarkan, membiayai dan memperjuangkan betul apa yang telah menjadi tanggung jawab bersama dari gerakan tersebut,” tuturnya.
Pegang Sain dan Teknologi
Dr Saad Ibrahim MA menjelaskan poij kedua adalah tajdid Muhammadiyah pasti berpegang pada sciens dan teknologi, termasuk Nasyiah. Upaya ini hendaknya dilakukan terus-menerus karena aspek sciens dan teknologi ini merupakan aspek vital dari peradaban Islam.
“Karenanya gerak Nasyiah juga harus mencerminkan ini semua. Satu sisi harus religius, satu sisi harus teologis, satu sisi harus Islamis, namun tetap harus memperhatikan capaian sciens,” tuturnya.
Alhamdulillah, sambungnya, gerak Muhammadiyah secara global telah mencerminkan hal ini. Yang terbaru akhir-akhir ini tak lupa kami mengucapkan selamat kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah dimudahkan oleh Allah dengan mendirikan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).
“Tentu ini adalah bagian gerak Muhammadiyah yang dituntun oleh akal pikiran yang kita sebutkan tadi.”
Optimis dan Bergerak
Pesan ketiga, Dr Saad Ibrahim MA mengungkapkan Muhammadiyah adalah al harakah Islamiyah harus tetap optimis dan bergerak. NA mencerminkan satu elemen penting di Muhammadiyah. Segala yang ditentukan oleh PP Muhammadiyah harus menjadi eksistensi kita.
“Terutama di masa pandemi harus menjadi bagian penting dari seluruh gerak kita,” tegasnya.
Pesan keempat, lanjutnya, adalah Muhammadiyah telah berkhidmat untuk Indonesia sejak sebelum Indonesia Merdeka. Termasuk gerak NA juga dimaksudkan untuk kepentingan bangsa ini. Pun NA telah lahir sebelum masa kemerdekaan, dan masih banyak hal-hal yang harus kita lakukan untuk bangsa supaya mencapai martabat kemuliaan setinggi-tingginya.
Konteks Global
Dr Saad Ibrahim MA memaparkan pesan kelima NA harus membangun pikiran pikiran berbobot. Orientasi penting dan strategis. Orientasi itu yang akan menyelamatkan dalam konteks global. Maka kerapian organisasi yang ditunjukkan Muhammadiyah termasuk proyek kita.
“Mengacu pada hal tersebut, maka NA juga harus ke arah yang lebih luas, yaitu ke arah internasional.”
Apresiasi NA
Dalam kesempatan yang sama, Dr Saad Ibrahim MA menilai tema yang di usung NA Khidmat Perempuan dalam Dakwah Kemanusiaan merupakan tema yang proyektif untuk membawa manusia ke jalan Allah.
“Tentu upaya ke arah itu harus terus-menerus dilakukan. NA adalah salah satu elemen penting, karenanya PWM Jawa Timur mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan oleh PWNA,” ungkapnya.
Melihat tema yang di usung pada momen Milad kali ini, sambungnya, merupakan tema yang proyektif untuk membawa manusia ke jalan Allah. PWM Jawa Timur mengapresiasi seluruh gerak PWNA Jawa Timur sebagai elemen penting untuk terwujudnya hal tersebut. (*)
Penulis Ridia Septiria. Editor Ichwan Arif.