PWMU.CO – Perawakannya memang tidak sekekar prajurit TNI pada umumunya, akan tetapi semangat maupun kesiapsiagaan serta nasionalismenya tak usah diragukan lagi. Itulah gambaran Komando Pasukan Pelajar Muhammadiyah (Kompas PM) yang memang disiapkan khusus Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Bojonegoro untuk menangani beberapa persoalan kemasyarakatan.
Komando yang dibentuk sejak 27 Agustus 2016 lalu tersebut, kini beranggotakan 10 orang. Mereka yang tergabung di Kompas PM merupakan pilihan yang telah lolos seleksi fisik dan mental.
(Baca: Bentuk Komunitas Ngonthel agar Tak Kendarai Motor di Bawah Umur)
Hendi Setiabudi selaku Ketua Umum PD IPM Bojonegoro menjelaskan, Kompas PM lahir atas dorongan beberapa hal. Di antaranya untuk menangani ketertiban dan lingkungan sekitar, termasuk penanganan bencana dan memberikan fasilitas outbond. “Anggota Kompas PM ini tidak harus berasal dari anggota IPM, tetapi mereka yang tergabung nantinya harus berkomitmen untuk memajukan IPM.
Hendi mengungkapkan, semua pendanaan dari Kompas PM ini ditanggung langsung oleh PD IPM Bojonegoro. “Kurang lebih setiap orang dapat Rp 400 ribu per bulannya,” jelas Hendi kepada kintributor pwmu.co (portal berita Muhammadiyah Jatim), Sabtu (9/12).
Sementara itu, Komandan Kompas PM Azriel Syaffarizki Panjalu menuturkan, saat diadkan Diklat di Sendang Bojonegoro, para peserta yang ikut diuji fisik maupun mentalnya. “Pertama datang peserta diklat harus berlari sejauh 500 meter. Mereka hanya diperbolehkan berjalan 3 langkah kemudian harus lari lagi. Selain itu, peserta juga diajak mendaki dan berenang untuk pembaretan,” ujarnya.
(Baca juga: Yuk Sarapan! Gerakan Literasi Pelajar Kota Malang)
Komandan yang kini berusia 15 tahun ini juga menegaskan, saat ini pihaknya masih memerlukan tambahan pasukan untuk Kompas PM. “Dan hari ini ada seleksi fisik dan wawancara di Bojonegoro,” paparnya. Lebih lanjut ia mengungkapkan, Kompas PM telah mengisi kegiatan outbond di sekolah-sekolah. selain itu juga telah bekerjasama dengan Brimob dan KOKAM Bojonegoro. “Selanjutnya akan membuka seleksi untuk calon pasukan perempuan. Harapan kedepannya akan ada Kompas PM di daerah-daerah lain” tandasnya. (nuzula/aan)