PWMU.CO – Metamorfosis Kampus Kesehatan, Umla Harus Percepat Akselerasi. Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) Dr H Abdul Aziz Alimul Hidayat MKes, Rabu (18/8/2022) diharapkan menjadi momen percepatan perubahan.
Seperti disampaikan oleh Pradana Boy ZTF SAg MA PhD putra kelahiran Lamongan kini menadi dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Pergantian rektor ini agar menjadi momen akselerasi Umla untuk sejajar dengan perguruan tinggi Muhammadiyah atau lainnya,” pesannya saat diwawancarai secara daring oleh PWMU.CO, Jumat (20/8/21).
Menurutnya, karena Umla adalah metamorfosis dari perguruan tinggi kesehatan, maka perlu cepat bergerak melakukan penyesuaian agar hakikat dan cita rasa universitasnya semakin terasa. Salah satunya dengan melakukan pendekatan multidisipliner pada semua bidang ilmu yang ada. Tentu ini bukan pekerjaan singkat dan ringan, tetapi harus segera dimulai.
“Tren dan kebutuhan masa kini adalah jaringan global dan internasionalisasi. Umla harus menyentuh wilayah ini dengan aneka macam potensi. Apalagi di tengah perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, peluang internasionalisasi sangat tinggi,” jelas doktor lulusan National University of Singapore itu.
Asisten Rektor UMM ini mengatakan, sudah banyak kampus yang melakukan ini. Tapi banyak pula yang berhenti pada internasionalisasi teknis dan lupa substansi. Jika Umla bisa mengambil celah ini, akan unggul dari rata rata perguruan tinggi di Indonesia
“Tak kalah pentingnya adalah publikasi. Perlu publication boosting (peningkatan publikasi) agar kepakaran Umla mulai tumbuh. Nah, untuk menunjang publikasi dan tumbuhnya kepakaran, perlu ada pemetaan dan proyeksi kepakaran,” ujar mantan Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Keagamaan Internasional itu.
Menurut penulis buku Sang Penaluk Ombak ini, orang bisa menjadi pakar itu karena minat pribadi. Tetapi bisa juga karena diciptakan, atau bahkan ‘dipaksa’. “Karena kepakaran adalah jantung universitas, maka perlu perhatian khusus pada aspek ini,” kata Duta Internasional Dialog Antaragama yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga internasional di Austria ini.
Impian Lama
Universitas Muhammadiyah Lamongan telah lama diimpikan. Yakni ketika Musyda Muhammadiyah Lamongan VIII di Pondok Modern Muhammadiyah Paciran tahun 2001.
Selain memilih KH Afnan Anshori sebagai Ketua Pimpnan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan periode 2000-2005, salah satu keputusanya musyda mendirikan universitas.
Sebelum diresmikan sebagai Universitas Muhammadyah Lamongan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2018, kampus ini adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Lamongan. Lalu digabung dengan kampus lain menjadi Umla seperti saat ini. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni