PWMU.CO – Puisi Guru SMKM 1 Surabaya soal Kemerdekaan di saat Pandemi. Guru bahasa Indonesia SMK Muhammadiyah 1 Surabaya Agung Dwi Kuncoro SPd berpuisi untuk memaknai kemerdekaan di masa pandemi.
Lewat puisi yang berjudul Sedih, Duka Pendidikan Bangsaku, Agung, sapaan akrabnya, mencoba mengungkapkan dampak pandemi terhadap pendidikan.
“Isi puisi yang ditampilkan mengandung makna yang begitu dalam terkait dengan dampak pandemi Covid-19 bagi pendidikan. Dalam puisi juga menjelaskan bagaimana nasib pendidikan generasi saat ini,” tuturnya.
Agung menjelaskan puisi tersebut dibacakan serta dituangkan dalam sebuah video dengan tampilan koreo atau background pada tempat masing-masing guru dan karyawansaat bertugas dengan diiringi alunan aransemen musik kemerdekaan.
Gali Potensi Guru
Kepala sekolah Renny Fiqriyah SKom menuturkan kemerdekaan merupakan anugrah dari sang pencipta yang patut disyukuri dengan mengisi dengan kegiatan positif. Salah satu bentuk kegiatan itu kami wujudkan dengan mengekspresikan dalam bentuk puisi penuh makna.
“Selain kegiatan lomba 17-an yang diikuti siswa, guru juga mengisi kemerdekaan dengan menggali potensi guru dalam membaca puisi hasil karya sendiri,” jelasnya.
Renny mengatakan puisi dari Agung yang ditampilkan melalui Channel YouTube milik sekolah yang di-launching, Selasa (17/8/21), merupakan panggung bagi guru mengembangkan potensi tersebut. Bentuk penampilan videonya menarik dengan koreo yang mengesankan.
Inilah Lirik Puisinya
Berikut lirik puisi karya Agung yang berjudul Sedih, Duka Pendidikan Bangsaku.
Wahai negeriku yang sempurna
alammu membuat semua mata terpana
indahmu bagaikan kepingan nirwana
perbedaan membuat hati kami terkesima
Mungkin negeri kita sudah terlalu lelah
karena banyaknya manusia egois yang berulah
mungkin negeri kita telah rentan akibat banyaknya kerusakan
kau datang dengan perlahan wahai Corona
Membuat negeriku keresahan,
embuat masyarakat ketakutan
membuat pendidikan dengan model jarak jauh
lantas, membuat pemerintah kewalahan
Oh…. bagaimana nasib pendidikan generasi baru?
pendidikan harapan kami
bendera kebangsaanku
Dan mereka itulah cita bangsa kami
dirgahayu Indonesaku yang ke-76
merdeka! (*)
Penulis Irvandy Andriansyah. Editor Ichwan Arif.