PWMU.CO – Nasyiatul Aisyiyah Jatim Peduli Anak Stunting. Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur bekerja sama dengan Lazismu dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Jawa Timur memberikan penyuluhan stunting pada warga pinggiran Kota Surabaya Sabtu (7/8/21).
Ketua PWNA Jatim Aini Sukriah mengatakan, Indonesia hingga saat ini masih tercatat sebagai negara dengan tingkat masalah kesehatan yang diakibatkan kekurangan asupan gizi yang tinggi. Hal ini memerlukan usaha serius dalam menangani dan mencegahnya.
Oleh karena itu PWNA Jawa Timur bersama Lazismu dan MPKU Jawa Timur memberikan bantuan peningkatan gizi bagi warga terdampak stunting di wilayah Surabaya Utara.
Aini Sukriah mengatakan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari.
“Kegiatan hari ini bertepatan dengan Milad Ke-93 Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur. Dilaksanakan selama dua hari, di Puskesmas Pegirian pada hari ini dan SD Muhammadiyah Bahari Kenjeran di esok hari,” ujarnya.
Da berharap kegiatan ini akan semakin memupuk empati bersama khususnya anggota Nasyiah untuk terus peduli pada mereka yang terdampak stunting dengan wujud nyata terjun langsung menemui mereka meski dalam kondisi pandemi seperti saat ini.
Zona Merah Stuntng
Di Jatim, khususnya di Surabaya Utara sekitar Puskesmas Pegirian, masih banyak ditemuai kasus stunting alias kategori zona merah. Menurut Aini kehadiran program ini merupakan langkah responsif dalam kasus stunting tersebut agar Jawa Timur bisa segera terlepas dari masalah kekurangan gizi ini.
Sebanyak 43 pasien stunting di sekitar Puskesmas Pegirian mendapat bantuan peningkatan gizi yaitu bahan makanan pokok, telur, susu, pisang, dan makanan ringan bernutrisi.
Kepala Puskesmas Pegirian Evi Susanti mengungkapkan tingginya angka kasus stunting di Surabaya utara ini diakibatkan banyak faktor. Pihaknya menilai dalam upaya penanganan maupun pencegahannya tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak.
“Memang kasus stunting itu lumayan banyak di wilayah utara. Kalau sekarang adalah Puskesmas Pegirian. Tapi melalui program-program puskesmas itu kami berusaha agar yang stunting itu bisa keluar dari stunting paling tidak dari zona merah ke kuning hingga kemudian ke zona hijau dengan programprogram sadar gizi,” ujarnya.
“Saya juga turut mengapresiasi teman teman PWNA, Lazismu, dan MPKU Jawa Timur yang telah memberi bantuan peningkatan gizi anak anak yang mengalami stunting,” tambahnya.
Ke depan dia berharap agar usaha perbakan ini tidak dari pihak puskesmas saja. “Tapi kita tetap mengedukasi ibu-ibunya supaya bisa mengolah menu. Karena balita ini banyak bermasalah di nafsu makan. Maka dengan program kelas ibu pintar misalnya, ibu-ibu akan tahu bagaimana mengolah makanan bergizi yang bisa menambah nafsu makan balita,” terangnya.
Sementara itu Wakil Ketua MPKU PWM Jawa Timur dr Tjatur Prijambodo menyampaikan, terlaksananya kegiatan ini juga atas peran mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya yang sedang melakukan KKN di Puskesmas Pegirian Surabaya.
Aini Sukriah menambahkan, selain ke Surabaya program penyuluhan dan pemberian nutrisi sehat bagi anak stunting ini juga dilakukan di Kabupaten Lamongan, Ngawi, dan Kediri. (*)
Penulis Ridia Septiria Editor Mohammad Nurfatoni