PWMU.CO – Ketua IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) periode 2002-2004 Daeng Munawwar Khalil MAg (42) wafat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (22/8/2021) pukul 15.10.
Dia yang kini menjadi wakil ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dikabarkan terpapar Covid-19 pada 10 Agustus 2021. Kemudian tanggal 14 Agustus 2021 dirawat di RS PKU.
Sabtu (21/8/21) keluarga besar alumni IRM-IPM sempat menggelar doa bersama secara virtual untuk kesembuhan Daeng Munawar. Acara yang diikuti kader Muhammadiyah dari seluruh Indonesia dipimpin Ustadz Miftahul Haq, teman seangkatan Daeng Munawar ketika di Pimpinan Pusat IRM. Tapi takdir menentukan lain.
Daeng Munawar Kholil lulusan Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara, Sulawesi Selatan. Sejak di pondok aktif sebagai ketua Pimpinan Ranting IRM. Setelah lulus dia melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Saat itu ia masuk sebagai pengurus PP IRM periode 1998-2000 di bawah Ketua Umum Muhammad Izzul Muslimin. Tahun 2000-2002 terpilih sebagai ketua Bidang Seni Budaya IRM di bawah Ketua Umum Raja Juli Antoni. Tahun 2002 ia terpilih sebagai ketua umum PP IRM saat muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk periode 2002-2004.
Nawar, panggilan akrabnya, punya ciri khas suka baca puisi di setiap acara. Puisi yang dibawakan bisa karya sendiri, maupun karya sastrawan ternama. Namun lebih banyak puisi karyanya sendiri.
Ia disukai teman. Penampilannya lembut. Tutur katanya halus. Sama sekali tidak tampak kalau dari Sulawesi Selatan meskipun dialeknya masih terasa Makassar.
Saat ini Munawwar Khalil juga menjabat Koordinator Tim Asistensi Bidang Akademik dan Penjaminan Mutu Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah (2016-2022) dan dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kesan Sahabat
Rekan-rekan sesama aktivis seperti Drs Husni Amriyanto MSi sering bersama dalam satu tim dengan Munawwar Khalil. Utamanya dalam tim instruktur perkaderan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Kita gembleng kader-kader untuk menjadi militan dalam menggerakkan dakwah Islam di bawah panji-panji Persyarikatan Muhammadiyah,” kata Husni Amriyanto.
Dr Adib Sofia, teman dosen UIN Sunan Kalijaga dan sama-sama pejuang di Persyarikatan Muhammadiyah menceritakan, suatu ketika melihat Munawwar Khalil mengenakan baju Muhammadiyah berlengan pendek. Adib Sofia sempat berceloteh, “Kalau dibelah dadanya, hati dan jantungnya pun hijau ya, Pak. Masyaallah.”
Mendengar itu Munawwar Khalil hanya berujar, “Siap, Bu.”
Dia juga menuturkan, Munawwar Khalil sempat safari dakwah ke Australia tahun 2016. Orangnya sangat tenang, rasional, ramah dan berilmu.
Izzul Muslimin, tokoh IPM, menceritakan, mengenal dia saat muktamar IRM di Makassar tahun 1998. Waktu itu, teman-teman IRM Sulawesi Selatan pesan agar ada kadernya yang masuk di PP IRM. Maka masuklah Munawwar Khalil.
Wiharto yang merupakan sahabat karibnya menyatakan, almarhum dikenal sebagai pemikir sekaligus praktisi yang memahami dunia pendidikan secara mendalam dan luas.
Munawwar Khalil kuliah S1 hingga S3 semuanya di IAIN Sunan Kalijaga. Waktu S1 mengambil jurusan Sastra Arab. S2 Hukum Islam, dan S3 Studi Islam. (*)
Penulis Ernam, Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto