PWMU.CO – Siswa Smamita sabet 9 medali di ajang World Youth Invention And Innovation Award (WYIIA) yang digelar, Rabu (18/8/21).
Niar Wulandar SSos, guru pembimbing, mengatakan dalam lomba yang digelar oleh Indonesia Young Science Association bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta ini SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo (Smamita) menggondol tiga medali emas dan enam medali perak.
“Masa pandemi tidak menyurutkan siswa dalam belajar dan berprestasi. Ajang ini diikuti peserta dari Thailand, Vietnam, United States, dan Malaysia,” ujarnya.
Niar memaparkan dalam lomba ini sekolah mengirim sembilan tim terbaik yang tiap timnya terdiri lima siswa dengan pilihan tema: mulai dari pendidikan, sosial, teknologi, dan hingga lingkungan. Masing-masing tim mempresentasikan produk karyanya.
“Mereka diberi durasi waktu 15 menit, dengan rincian tujuh menit presentasi dan delapan menit tanya jawab. Alhamdulilah, mereka berhasil menorehkan prestasi membanggakan.”
Berjuang dalam Kondisi Sulit
Pembina ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) Smamita Bachtiar Adi MPd sangat bangga pada siswanya yang tetap berjuang meski dalam kondisi sulit.
“Mereka telah banyak berkembang dan terus memiliki semangat belajar. Mereka harus terus berjuang. Kalah dan menang dalam mengikuti lomba adalah sebuah kebanggaan. Mari teris memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Bahasa Jawa Generasi Milenial
Nikita sebagai salah satu siswa peraih medali emas membuat projek yang digunakan untuk menguatkan Bahasa Jawa pada generasi milenial.
“Tim kami membuat projek melalui Instagram untuk menyebarluaskan bahasa Jawa pada generasi muda secara online yang kami lakukan dengan empat cara. Yaitu podcast, permainan, literasi, dan menyanyi. Tentu, semuanya dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa agar menarik generasi muda,” ujarnya.
“Keberhasilan meraih prestasi ini mengharukan. Berharap ini awal terbaik untuk bisa meraih prestasi membanggakan di level internasional,” tambahnya.
Kertas Daur Ulang
Hal senada juga disampaikan Bebby Amalia yang membuat proyek kertas daur ulang. Dia menjelaskan proyek daur ulang ini dengan berbagai tekstur dan ketebalan.
“Langkah ini untuk mengolah kertas yang sudah tidak terpakai dan menjadikan kertas yang dapat digunakan kembali. Selain itu, ini untuk mengurangi limbah kertas. Alhamdulillah karya ini berhasil meraih medali emas.”
Amalia mengungkapkan projek ini untuk menyadarkan betapa pentingnya lingkungan. Tim kami ingin menyadarkan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Setidaknya bisa mencegah perubahan iklim untuk ke depannya.
Pemanfatan Limbah
Guru pembimbing proyek pemanfaatan limbah Istia Hajar Al-Farisy SPd menelaskan membutuhkan waktu yang cukup singkat untuk mempersiapkan lomba.
“Lamanya persiapan kurang lebih 3,5 bulan. Itupun harus mencoba hasilnya seperti apa dan banyak perubahan. Akhirnya menemukan karya yang cocok, meskipun masih banyak yang harus dikembangkan,” jelasnya.
Buat Proyek Diorama
Bunga Okta Mutiara Prihandini, ketua tim proyek diorama sebagai media pembelajaran yang menyabet medali emas, menjelaskan media ini didesain semenarik mungkin, mulai dari ada unsur air dan ikan.
“Terlebih di masa pandemi seperti ini. Meskipun siswa tidak harus pergi ke lokasi, tetapi tetap dapat melihat dengan jelas melalui media diorama yang memiliki bentuk sedemikian mirip dengan ekosistem aslinya,” tuturnya.
Semoga, harapnya, prestasi ini dapat menginspirasi siswa Smamita untuk gemar mengikuti lomba.
Inilah para Juaranya
- Medali emas, Bebby Amelia Putri, Aulia Syfa Ramadhani, Athiyya Shafa Arundaya, Aurelia Dhea Aryanto, Nadira Putri Hapsari. Judul karya Handmade Journaling Papercraft.
- Medali emas: Nikita, Mohammad Valeriant Qumara Tanda, Nessa Aulia Rahman, Na’ilah Tsabitah, Dinda Nur Aisyah. Judul karya: Strengthening of The Javanese Language Trough Instagram Media with S.S.I.E Method.
- Medali emas: Bunga Okta Mutiara Prihandini, Juliet Kasih Faatihannisa Wynneputri, Elora Tranggana Maharani, Nadya Fitri Suhartiwi, Nafilah Zerlita Fahrani. Judul karya: Development of Ecosystem Diorama Media to Increase Learning Interest in Elementary School Students.
- Medali perak: Amelia Prasasti G, Lily Dwi Arshanty, Jasmine Cantik Cahyarani, Mailav Crysant, Fairuz, Oktavia Vinda Maya. Judul karya: Edible Film From Cassava Starch as Food Packaging
- Medali perak: Arifian Zulfikrullah Ramadhan, Delia Jovita Rizky, Naura Allisha Humaira, Putri Maya Apriliya Kartika, Raeysa Yudhatama Khusaevi peraih Silver. Judul karya: Development of learning media using miniature PRIME “Pre-history In Game.
- Medali perak: Sabina Raniah Yuandi, Muhammad Yazid Hakim, Syahidah Lathifah Hasna Qolby, Kayla Fitria Rachmadina, Favian Athaya Ditoputra. Judul karya: Developt of Digital Comic “How Underwater Work”.
- Medali perak: Daffa Indrasta Adhipramana, Muhammad Alif Raharja, Faiz Furqon Izzuddin, Ibrahim Arba, Satria Hammas Arroisi. Judul karya: Development of Animated Video Media “Me Covid Battle”.
- Medali perak: Dimas Mukti Wibowo, M. Eka Dzaky Ramadhany, Rasendriya Adyatma, Muhammad Rifqi Muzakky, Fikri Aminullah. Judul karya: XYVER Smart Trash with Arduino Uno and Ultrasonic Sensor.
- Medali perak: Rahma Meidiana, Ukhudiah Kafanila Malika Azar, Sabina Ghaitsa Brata, Syahla Athalia Athaya, Dawwas Inha’ Ulhaq. Judul karya: The Development Of “MATPORA” ForSupporting E-Learning In SMA Muhammadiyah 1 Taman.
Selamat! (*)
Penulis Ichwan Arif Editor Mohammad Nurfatoni.