PWMU.CO – Begini Podcast Cak dan Yuk Gresik di Acara SKS Spemdalas. Podcast and Awarding Sayembara Kemerdekaan Spemdalas (SKS) IPM Spemdalas via Zoom Clouds Meetings (20/08/21) menghadirkan Cak-Yuk Gresik 2021.
Kepala SMP Muhammadiyah 12 GKB Fony Libriastuti MSi mengawali acara tersebut dengan menyapa siswa kelas 7-9 Spemdalas yang sedang bersemangat join Zoom kali ini.
“Meski masih pandemi kita harus tetap semangat, Insyaallah kondisi Gresik semakin membaik. Sudah banyak yang mendapaatkan vaksin, siswa Spemdalas juga sebagian sudah divaksin. Insyaallah sudah ada 100 siswa yang sudah divaksin. Nanti tahap berikutnya akan ada lagi. Kalau kita semua sehat maka kegiatannya bisa semakin banyak,” ungkapnya.
“Karena dengan kesehatan kita bisa berpikir kreatif dan inovatif untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita dan harapan anak-anakku semua. Salah satunya dengan adanya kegiatan ini,” tambahnya. Menurut dia, jarang ada sekolah yang mengadakan sayembara yang keren seperti ini. Sungguh luar biasa.
“Jadi ini merupakan salah satu proses, anak-anakku, untuk bisa berorganisasi dengan sering mengadakan perlombaan, mengadakan kegiatan, anak-anakku semakin sering tahu tata cara berorganisasi, tata cara komunikasi yang baik di antara sesama teman. Antara siswa dengan ustadz dan ustadzah,” terangnya.
“Anak-anak, etika dalam berkomunikasi perlu ada perubahan menuju yang lebih baik lagi. Nah tempo hari dari Spemdalas juga sudah mengeluarkan flayer terkait etika berkomunikasi anak-anak dengan ustadz-ustadzahnya,. Komunikasi dengan orang yang lebih tua, komunikasi dengan sesame teman itu berbeda<” katanya.
“Ana-anak, salah satu cara mengisi kemerdekaan dengan seperti ini, nanti ada Podcast-nya juga. Sungguh luar biasa. Yang pematerinya bintang tamunya sungguh luar biasa. Cak Yuk Gresik. Mbak Yora dan Cak Ferry,” katanya.
Dia menegaskan, salah satu cara menghargai pemateri adalah dengan open camera saat Zoom. Kalua kita ingin dihargai sama orang lain, maka kita juga harus beajar menghargai orang lain.
“Selamat untuk para pemenangnya, dan yang kalah jangan nangis dan cemberut dan jangan protes ke panitia. Kita hargai apa yang sudah menjadi keputusan dari dewan juri, karena dewan jurinya itu tidak hanya dari ustadz-ustadzah tetapi juga dari teman-teman IPM,” uarnya.
Yang lain harus juga berjuang kalau ada even-even seperti ini. Kalua ada kegiatan IPM atau Spemdalas, ikut saja. Menang gak menang itu urusan terakhir ya, tetapi bagaimana kita menyemarakkan kegiatan tersebut. Itu sudah merupakan amal jariah buat kita,” ucapnya.
“Di masa (belajar) online seperti ini anak-anakku harus terus berusaha yang terbaik, Spemdalas juga harus sering-sering ada even seperti ini. Dan anak-anakku juga harus sering sering ikut ya. Terima kasih untk seluruh panitia dan seluruh yang sudah berpartisipasi pada kegiatan ini,” tuturnya.
Podcast bersama Cak dam Yuk Gresik
Cak dan Yuk Gresik 2021, Ferry Fahrial Rakhmad dan Yoraisa Ghani Setiawan hadir di acara ini. Cak Ferry menjelaskan tugas utama Cak dan Yuk Gresik itu sebagai duta pariwisata. Tapi sebenarnya duta pariwisata itu melingkupi semua bisa promosi, distribusi langsung ke masyarakat.
“Berkontribusi, peduli serta mempromosikan wisata tersebut. Jadi kita gak hanya mempromosikan pariwisata dan kebudayaan. Tetapi kita juga harus berkontribusi. Memperkenalkan budaya dan pariwisata Gresik.
(Itu salah satu) arti kemerdekaan untuk anak muda,” ucap Ferry.
Yuk Yora juga menimpali, “Kemerdakaan bagi pelajar adalah kebebasan untuk menggapai cita-cita setinggi langit. Jadi kita gak ada batasan buat bermimpi maupun berkegiatan. Itu kita gak ada batasan.”
“Apalagi kita sebagai anak muda. Kita juga harus banyak banyak belajar. Arti kemerdekaan sendiri kan bebas. Jadi kita juga bebas untuk belajar apapun. entah itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan teman kita, sesama ustadz-ustadzah kita belajar tentang kehidupan juga boleh. Mulai dari sosial media sebenanarnya kita sebagai Cak-Yuk Gresik, juga harus mem-branding sosial media kita dengan cara mempromosikan pariwisata,” Ferry menyahuti.
“Nah di IG Cak-Yuk Gresik itu kita juga ada Umek Gresik. Jadi kita harus menjelajahi pariwisata tersebut, kemarin kita sempat ke Balai Keeling. Jadi Kalian bisa cek IG Cak-Yuk gresik karena saya melihat bahwasanya generasi muda ini harus dikenalkan tentang pariwisata,” imbuhnya.
Yuk Yora juga menambahkan, kenapa antusias anak muda sekarang (pada pariwisata) sedikit berkurang? Karena kecanggihan teknologi. Soalnya dengan adanya kecanggihan teknologi apalagi sosial media sekarang kan pasti semua pada pakai. Jadi itu membuka pintu lebar untuk budaya luar masuk ke negara kita, jadi antusiasnya berkurang.
Yuk Yora Cara lalu memberi contoh agar anak muda mencintai budaya Indonesia atau pariwisata. “Misal anak muda ikut andil dalam pariwisata dan kebudayaan. Ayo kita belajar bareng di Cak-Yuk Gresik. Karena di Cak-Yuk Gresik kita tidak hanya mempromosikan pariwisata , kita juga mendapatkan relasi begitu banyak dari senior, dari orang dinas, dari duta wisata kabupaten lainnya,” jelasnya.
“Aku dulu itu kurang tahu apa saja yang ada di kotaku sendiri. Nah semenjak ikut Cak dan Yuk kita diajari apapun dari pariwisata dan semua aspek. Jadi saat aku mulai tahu apa yang ada di kotaku aku jadi makin cinta dengan apa yang dimiliki oleh negara ini. Dimulai dari hal kecil saja sih teman-teman,” jelas Yora.
Cerita Alumnus Spemdalas Jadi Yuk Gresik
Yuk Yora yang merupakan alumnus kemudian bercerita tentang almamaternya itu. “Di Spemdalas itu kesannya banyak banget. Salah satunya guru tercinta saya, wali kelas saya kelas VI, Bu Evi (Mauludina),” ujarnya.
“Banyak banget kesan dari spemdalas, apalagi sekarang SMA ini masih masa pandemi. Kalau SMP dulu kan masih offline, masih solid sampai sekarang teman temannya trus gurunya juga, ada Pak Yugo (Triawanto), Pak (Dwi) Bagus (Gunawan), dan lain-lain,” ungkapnya.
Soal terplinya Yora jadi Yuk Gresik 2021, begini kisahnya: “Jadi dulu aku itu anaknya bukan tipe Yuk Gresik. Sukanya panas-panas, basketan, gak bisa ngerawat diri kayak sekarang. Trus ada salah satu guru di SMA Muhammadiyah 10 GKB, guru ini mendorong aku untuk keluar dari zona nyaman aku. Guru ini bilang yuk cobain ikut Cak-Yuk Gresik gitu. Awaalnya aku nolak, tapi ahirnya ya uda deh coba aja. Akhirnya nyeburnya terlalu dalam. Dan Alhamdulillah bisa jadi Yuk Gresik.”
Dia melanjutkan, “Sebenarnya perjuangannya untuk dapet selempang ini banyak baget, susah banget. Ada seleksi administrasi, presentasi bahasa Inggris, dan masih banyak lagi. Tetapi pengalaman itu sangat berkesan banget dan itu pengalaman yang susah didapat dari tempat lain.”
Cak Ferry juga bercerita asal-muasal menadi Cak Gresik 2021: “Sebelum jadi Cak Gresik, saya ingin meneruskan kembali dan menggali potensi dari diri aku itu seberapa, akhirnya aku ikut di sini. Sebenarnya kayak terlalu ekspektasi untuk menang sih, ya udalah pokoknya aku ingin belajar banyak dan menyisihkan waktu luang. Pada saat itu kuliah agak santai, akhirnya sampai di detik ini mendapat selempang Cak Gresik 2021. juga gak ekspektasi sebenarnya.”
“Soalnya di perjalanan itu kita melewati beberapa tes mulai dari administrasi, wawancara, bahasa Inggris, unjuk bakat trus juga kita melewati kita menyisihkan berapa orang ya, 100 orang lebih.Gak gampang sih sebenarnya. Karena di Cak-Yuk Gresik ini orangnya berpotensi semua,” ungkapnya.
Ferry lalu menjelaskan tips untuk jadi Cak-Yuk Gresik: “Percaya diri aja, soalnya pengalaman diri aku sendiri belajar aja mengalir aja. Bahwa kita bisa, kita yakin pada jawaban kita, sehingga juri juga percaya dengan kebenaran jawaban kita.”
Yuk Yora lalu menimpalinya: “Yang penting mau belajar, banyak banget yang harus dipelajari. Pesan untuk adik-adik Spemdalas semoga Kalian bisa menemukan potensi pada diri kalian. Terus kalau suda ketemu potensinya bisa ikut gabung sama kita ikut Cak-Yuk Gresik. Semoga Spemdalas semakin jadi sekolah para juara. Di IG aku lihat juaranya makin top deh. Semoga semakin jaya.”
Cak Ferry pun menambahkan: “Semoga teman-teman haus untuk belajar. Jadi kita harus terus belajar di manapun berada. Mumpung difasilitasi sekolah, jadi harus dimanfaatkan sebaiknya untuk berprestasi. Karena tidak semua sekolah bisa seperti Spemdalas yang sangat memfaslitasi untuk berprestasi. Yang bikin kita kayak gini ya spemdalas.”
Awarding Sayembara Kemerdekaan Spemdalas (SKS)
The winner of photography competition
1st winner:
Vania Syafira Bayu Aji 8ICP2
2st winner:
Muhammad Devin Tiffanio 8B
The winner of proclamation text reading
1st winner:
Suha Nabila 7ICP2
2st winner:
M. Zaidan 8ICP1
The winner of orasi competition
1st winner:
Adinda putri nurisma 7B
2st winner:
Mayza Qorira Alsyafa 8E
Dokumentasi Upacara Virtual terbaik
Marcellino Ridho Gunawan 7B
Hamidah Firdausi 8E
Raghafazka 9E
Selamat untuk para juara! (*)
Begini Podcast Cak dan Yuk Gresik di Acara SKS Spemdalas: Penulis Ria Rizaniyah Editor Mohammad Nurfatoni