PWMU.CO – KKN UMSurabaya ciptakan alat pengusir hama berbasis internet of things (IoT). Alat ini untuk membantu petani di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan.
Alat pengusir hama ini dibuat oleh anggota KKN Back to Village (BTV) Lamongan 3 Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) yaitu Mizan Nurul Muhsid dari Fakultas Teknik Elektro dan Abdul Muiz dari Fakultas Teknik Arsitektur.
Prototipe Pengusir Hama Padi
Kepada PWMU.CO Ahad (29/8/2021) Mizan Nurul Muhsid menyampaikan sebagian penduduk Desa Mertani berprofesi sebagai petani. Desa Mertani memiliki potensi unggulan seperti sumber daya alam pada hasil pertanian.
“Namun permasalahan yang dihadapi para petani adalah banyaknya hama wereng, tikus dan burung yang menyerang pada saat tanaman padi siap panen sehingga hasil pertanian menurun,” ujarnya.
Dari permasalahan tersebut, lanjutnya, kita berinovasi untuk membuat alat pengusir hama pada tanaman padi.
“Alat teknologi tepat guna (TTG) pengusir hama pada tanaman padi berbasis internet of things ini diberi nama Propedi (Prototipe Pengusir Hama Padi). Alat yang diciptakan diharapkan nantinya dapat membantu warga Desa Mertani untuk mengusir hama padi,” ungkapnya.
Pantau dengan Smartphone
Dia menjelaskan bahan yang digunakan untuk membuat Propedi meliputi NodeMCU, sensor LDR, lampu, SSC, solar cell, motor DC dan batrrey buzzer peizo. Perlu waktu 3 hari untuk merakit alat ini hingga bisa beroperasi.
“Alat ini dirancang untuk membantu para petani mengusir hama burung, tikus dan juga wereng dari jarak jauh. Alat ini memanfaatkan tenaga surya yang dikonversikan menjadi energi listrik,” jelasnya.
“Kami berharap dengan menciptakan alat ini bisa membantu para petani di Desa Mertani untuk mengusir hama dengan mudah, tanpa harus menunggu sampai malam atau menggunakan alat pengusir dengan listrik yang juga berbahaya untuk manusia,” tambahnya.
Cara kerja alat ini, sambungnya, dapat dipantau dari jarak jauh menggunakan smartphone. Jadi sangat mudah dioperasikan.
“Untuk mengusir hama wereng kita dapat menggunakan sinar violet untuk mengumpulkan hama menjadi satu di wadah yang berisi air dan diletakkan dibawah lampu. Sehingga hama akan mati karena terendam air,” terangnya. (*)
Penulis Melly Agustina Nilasari. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.