PWMU.CO – Tiga Sasaran Program Keislaman SMP Musasi meilputi pembiasaan ibadah, hafalan hadits-hadits shahih, dan pengisian buku penghubung.
Ketua pelaksana Program Keislaman SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) Nur Kholifah SPdI mengatakan, tujuan dari program tersebut untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait pendidikan agama Islam.
“Program Keislaman sendiri adalah serangkaian kegiatan penguatan karakter religius, jujur, mandiri, dan disiplin pada siswa. Program ini pertama kali dilaksanakan pada bulan Januari tahun ajaran 2020/2021 dan dimulai setiap pukul 08.00-08.40 sebelum pembelajaran daring. Program dikemas dengan pembiasaan ibadah dan akhlak, serta didukung lewat controlling keseharian di rumah,” paparnya.
Nur Kholifah juga menjelaskan bagaimana adaptasi siswa terhadap kegiatan ini. “Seluruh siswa mengikuti alur dengan baik, meski terdapat penurunan di tengah jalan. Akan tetapi, setelah mendapat bimbingan konseling, para siswa kembali melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggungjawab,” ungkapnya.
Tiga Sasaran Program
Dalam Program Keislaman ini, lanjutnya, dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, kegiatan ibadah, seperti pembiasaan salat dhuha sebelum pembelajaran daring dimulai. Kedua, kegiatan muamalah akhlak, meliputi hafalan-hafalan hadits shahih atau pembiasaan kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti membersihkan kamar tidur dan berinfak.
“Terakhir yaitu pengisian buku penghubung. Karena masih terhalang pandemi, kegiatan offline siswa selama di rumah mengalami peralihan bentuk ke pelaporan kegiatan harian,” kata staf Ismuba tersebut, sembari berharap program ini bisa membentuk karakter generasi Islami dan berjiwa pemimpin.
Di sisi lain, Tim IT Keislaman Farikhah SPd mengatakan, persentase siswa yang mengisi buku penghubung sebanyak 70 persen. Sisanya 30 persen tidak mengisi karena lupa. “Pengisian buku penghubung ini dipandang efektif. Karena akan ada pembinaan dari pendamping konseling dan guru agama untuk siswa yang nilai rapor afektifnya kurang,” jelasnya.
Sementara itu, Nurussaadah, Wali Siswa Cantika Zasha dari kelas IX-H mengatakan, akan lebih efektif lagi bila orangtua ikut terlibat dalam hal pengawasan atau pencatatan kegiatan.
“Konsep program sudah bagus karena membekali siswa dengan pendalaman agama Islam dari hal-hal kecil, tetapi keterbatasan daring menjadikan semua hal menjadi kurang ideal. Lebih efektif apabila kegiatan dilakukan secara tatap muka agar keseriusan para siswa bisa lebih dipertanggungjawabkan,” ujar ibu dua anak itu.
Lebih Disiplin
Di bagian lain, salah seorang siswi dari kelas IX-J Azzahra Salsabila berpendapat, program ini cukup membantu menambah pendalaman siswa terkait agama Islam. “Saya lebih banyak tahu dan hafal tentang hadits-hadits yang belum saya ketahui sebelumnya. Program ini juga membuat saya lebih disiplin dalam mengerjakan kewajiban,”tutur dia.
Hal senada diungkapkan Kaylaluna Octarien, siswi IX-F SMP Musasi. Menurutnya, pengisian buku penghubung bisa membuat siswa lebih disiplin dalam menunaikan ibadah, memperbanyak sedekah, serta melatih kejujuran. “Saya harap, Program Keislaman ini bisa berkembang lagi, menjadi jauh lebih baik dengan kegiatan lain yang lebih menyenangkan,” tandasnya. (*)
Penulis Sekarayu Faradi Susilo. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.