PWMU.CO – Mahasiswa UMG mengedukasi warga Desa Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, tentang pengolahan bank sampah yang bernilai ekonomis.
Wakil Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 7 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Nur Fauziyah Rahmawati mengatakan kegiatan tersebut dilakukan mulai 6 Juli 2021 sampai 7 Agustus 2021. Karena masih pandemi, model pelaksanaan program KKN pun dilakukan secara online.
“Tepatnya di RT 19 RW 01 kami melakukan edukasi pengelolaan sampah. Tujuan yang ingin kami capai adalah warga bisa peka terhadap pengelolaan lingkungan dengan menerapkan pemilihan sampah secara tepat dan bernilai ekonomis,” ujarnya, Sabtu (28/8/21).
Kurangi Bau Kurang Sedap
Iza, sapaan akrabnya, menjelaskan dalam tahapan pemilihan sampah ini juga bermaksud untuk mengurangi bau kurang sedap yang ditimbulkan sampah yang terdapat di depan setiap rumah warga.
“Dari hasil pemilihan sampah yang tepat, warga bisa menjual ke pengepul sampah. Hasil penjualannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan warga di desa ini,” tuturnya.
Untuk jenis sampah rumah tangga sesuai dengan kategori, lanjutnya, di antaranya sampah botol, kertas, maupun kardus dapat ditukar dengan uang sesuai berat sampah.
Edukasi secara Online
Iza mengungkapkan dalam pelaksanaan edukasi dilakukan dengan cara pembuatan video pengelolaan bank sampah. Mulai dari definisi bank sampah, manfaat dari bank sampah, serta langkah pendirian dan mekanisme kerja bank sampah.
“Video kemudian di-upload melalui akun YouTube mahasiswa dan link video disebarluaskan melalui WhatsApp group masyarakat setempat,” jelasnya.
Iza memaparkan upaya ini pun mendapat respon positif dari warga. Yang mulai belum mengetahui memilah sampah sehingga sampah menjadi bau, warga mulai sadar akan kebersihan lingkungan.
Jadi Warga Mandiri
Iza mengatakan proses edukasi ini juga bisa membuat warga menjadi pribadi mandiri dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya ibu rumah tangga. “Langkah ini juga mampu memberikan wawasan tentang lingkungan terhadap anak sejak dini untuk lebih peduli dalam ikut mengolah sampah,” katanya.
Iza mengungkapkan kegiatan pemilahan sampah rumah tangga yang disetor ke pengepul sampah bisa menghasilkan uang. Selain itu, permasalahan bau sampah yang menumpuk di sekitar kompleks perumahan bisa teratasi, apabila petugas terlambat datang ambil sampah.
“Saya berharap, dengan berjalannya program kerja ini dapat menambah wawasan masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya dengan pengelolaan bank sampah bernilai ekonomis,” tandasnya. (*)
Penulis Adinda Novia. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.