PWMU.CO – Tak Perlu Cemaskan Perubahan UN Jadi AN. Hal itu disampaikan Ria Pusvita Sari MPd dalam acara “Sosialisasi Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)” yang diselenggarakan SDMM, Selasa (31/8/2021).
Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Jalan Amuntai No 1 Gresik Kota Baru (GKB), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, itu meminta kepada wali kelas V yang hadir dalam pertemuan virtual itu agar tidak kaget menghadapi perubahan kebijakan ujian nasional (UN) menjadi asesmen nasional (AN).
“Sebab, perubahan adalah bagian dari cara beradaptasi dalam menghadapi berbagai tantangan. Tanpa berubah atau change, kita akan selalu berjalan di tempat atau bahkan akan kehilangan eksistensi,” pesannya.
Karena itu dia mengajak untuk tidak maratapi perubahan melainkan berfokus bagaimana beradaptasi. “Marilah berfokus bagaimana beradaptasi menghadapi perubahan itu. Siapa yang cepat beradaptasi maka dialah yang akan menguasai keadaan dan akhirnya menjadi pemenang,” tandasnya.
Asesmen nasional ini akan menjadi cermin bagi kita untuk melakukan refleksi dalam mempercepat mutu pendidikan
Paradigma Baru
Aktivis Nasiatul Aisiyah ini menjelaskan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) sudah tidak lagi mengadakan ujian sekolah atau ujian nasional (UN) seperti di tahun-tahun sebelumnya.
“Sebagai gantinya, pemerintah menerapkan asesmen nasional yang meliputi tiga unsur. Yakni asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar,” ujarnya.
Dia menerangkan, asesmen nasional ini sebagai penanda perubahan paradigma baru evaluasi pendidikan dan sejalan dengan konsep merdeka belajar yang dicanangkan oleh Mendibudristek Nadiem Anwar Makarim.
Dalam asesmen nasional ini, ujarnya, kita tidak lagi membandingkan satu sekolah dengan sekolah lain, “Melainkan mengukur kualitas pembelajaran suatu sekolah dengan standar yang telah ditetapkan,” terangnya.
Ustadzah Vita, sapaan akrabnya, melanjutkan, asesmen nasional ini akan menjadi cermin bagi kita, yaitu sekolah dan orangtua, untuk melakukan refleksi dalam mempercepat mutu pendidikan.
“Oleh sebab itu kami berharap semua pemangku kepentingan sekolah, termasuk orangtua di dalamnya, bersiap dan mendukung pelaksanaan asesmen nasional sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia,” ajaknya.
Tiga Unsur Asesmen Nasional
Ria Pusvita Sari menerangkan, survei lingkungan belajar—khusus bagi guru dan kepala sekolah—untuk mengukur dan memetakan kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Sedangkan survei karakter untuk mengetahu sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif yang dirancang untuk mengukur capaian dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter dalam mencetak profil pelajar Pancasila.
”Sementara AKM untuk menguji kecakapan di bidang numerasi dan literasi,” ujarnya. Tapi, dia mengingakan, untuk saat ini tapi tidak semua mengikutinya. Hanya sebagian siswa kelas V yang namanya tercantum dalam daftar dari pusat.
Menurut Ustadzah Vita, AKM ini tidak untuk mengecilkan arti penting mata pelajaran lain, tapi justru membantu mempelajari bidang ilmu lain, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi, dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau secara kuantitatif.
Oleh karena itu, meskipun tidak semua anak mengikuti AKM, tapi semua siswa harus memiliki kemampuan dasar numerasi dan literasi.
“Maka dari itu penting bagi semua anak untuk bersungguh-sungguh mempelajarinya. Selain itu juga sebagai bekal dasar mereka menempuh pendidikan di jenjang selanjutnya yang memungkinkan juga akan terpilih mengikuti asesmen nasonal nantinya,” pesannya.
Dukungan Orangtua
Dia berharap agar para orangtua memberikan dukungan kepada anak-anak untuk selalu berfokus dan rajin mengikuti semua pembelajaran, karena guru-guru SDMM telah menyesuaikan pembelajarannya berbasis AKM.
“Peran orangtua sangat penting untuk memotivasi Ananda agar dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran, baik secara daring maupun tatap muka terbatas, jika sudah kita laksanakan,” ujarnya.
Di akhir sambutan Ustadzah Vita berdoa, “Akhirnya, kepada Allah juga kita bermohon, semoga kita diberi kesehatan dan kekuatan untuk bisa mendampingi anak-anak agar menjadi pelajar hebat, yang menjadi harapan orangtua, umat, dan bangsa, amin.”
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Mohammad Nurfatoni