PWMU.CO – Mahasiswa UMG edukasi petani dengan membuat pupuk kompos dengan bahan kotoran ternak dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Online.
Ketua KKN Kelompok 1 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Agus Purnomo mengatakan kegiatan yang berlangsung mulai 26 Juli sampai dengan 3 September 2021 ini dilaksanakan untuk mengedukasi warga, khususnya petani dalam pembuatan pupuk.
“Kegiatan ini dilakukan ke warga Desa Ngeranggonanyar, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya, Rabu (1/9/21).
Edukasi ini, lanjutnya, juga bisa meringankan perekonomian warga, tepatnya di RT 02 RW 01. Mereka tidak perlu lagi untuk membeli pupuk yang harga mahal. “Pupuk kompos ini bernilai ekonomis.”
Edukasi secara Online
Agus Purnomo mengungkapkan tujuan utama yang ingin kami capai adalah masyarakat bisa mengolah barang yang banyak ditemukan di sekitarnya agar bisa dipakai sebagai bahan pembuatan pupuk kompos.
“Untuk proses mengedukasi, karena masih pandemi, kami melakukannya secara online. Langkah kami menggunakan media poster serta artikel kemudian di-upload melalui akun WhatsApp group masyarakat setempat,” jelasnya.
Biaya Murah
Agus Purnomo memaparkan pembuatan pupuk kompos ini sangat minim biaya. Biayanya tidak terlalu mahal. Alat dan bahan yang dibutuhkan hanya kotoran ternak, tarang, tetes tebu, dan air.
“Salah satu kunci agar pembuatan pupuk kompos bisa berhasil dengan sempurna adalah disimpan di tempat tertutup. Yang penting juga adalah pemilihan media pengomposan,” terangnya.
Disambut Antusias Warga
Agus Purnomo mengatakan dengan edukasi pembuatan kompos dari kotoran ternak ini, masyarakat menyambut dengan antusias.
“Hal ini dibuktikan dengan media poster dan artikel tutorial di WhatsApp, masyarakat bisa melakukan pengomposan secara mandiri. Dalam tutorial tersebut, kami juga memberikan contoh pupuk dituangkan di media tanam cabai,” paparnya.
Dengan program ini, harapnya, edukasi ini dapat menambah wawasan masyarakat setempat untuk menghemat perekonomian karena pupuk yang dijual pemerintah terlalu mahal. Untuk itu, solusinya adalah dengan membuat sendiri pupuk kompos. (*)
Penulis Eka Sulistiyowati. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.