PWMU.CO– GJDJ (Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah) mulai disosialisasikan Universitas Muhammadiyah Surabaya kepada dosen dan tenaga kependidikan lewat pertemuan online, Rabu (2/9/2021).
Sosialisasi dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPAIK) UMSurabaya. Pertemuan online dikelompokkan berdasarkan kawasan tempat tinggal.
Acara dihadiri oleh Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur, PDM Kota Surabaya, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Biro/Lembaga/UPT, dosen, dan tenaga kependidikan.
Wakil Rektor IV Bidang Kerja sama, Digitalisasi, dan AIK Mundakir SKep Ns MKep mengatakan, nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan ruh utama sekaligus penciri Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A).
”Program Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah merupakan wujud konkret komitmen UMSurabaya turut serta menyemarakkan gerak dakwah Muhammadiyah untuk masyarakat di akar rumput,” tegasnya. ”Untuk mengingatkan diri saya sendiri dan kita semua yang ada di forum ini.”
Mundzakir menambahkan, sebagai orang yang berkhidmat dalam AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) maka ada tujuh core values untuk pimpinan dan kader Muhammadiyah.
Tujuh core value itu, sambung dia, meliputi Gerakan Islam yang bersumber dari pertama, al-Quran dan hadits bertujuan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Kedua, organisasi trilogi yakni dakwah amar makruf nahi munkar. Ketiga, memiliki budaya ijtihad, tajdid dan puritanisme. Keempat, Islam yang menjadi ciri dan karakteristik Persyarikatan Muhammadiyah.
Kelima, organisasi tidak bermadzhab. Keenam, organisasi melakukan pencerahan. Ketujuh, budaya fastabiqul khairat dan spirit al-Maun.
PRM Komunitas
Kepala LPAIK Arin Setiyowati MA menjelaskan, program ini sebagai sarana pembinaan kultural sistematis bagi karyawan UMSurabaya. ”Kontekstualisasi konsep GJDJ di UMSurabaya ditujukan untuk double effect (efek ganda) yakni di sisi internal, GJDJ menjadi sarana penguatan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bagi karyawan,” katanya.
Sisi eksternal, kata dia, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah menjadi sarana UMSurabaya menumbuhkan karyawannya mengenal dan terlibat dalam kegiatan Persyarikatan di PRM/PCM di wilayah tempat tinggalnya melalui jamaah komunitas karyawan UMSurabaya.
Artinya, program ini menjadi Dakwah Komunitas berbasis wilayah tempat tinggal karyawan UMSurabaya yang nantinya akan disinergikan dengan gerak dakwah Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah setempat.
Dr Mustaqim Fadhil, calon motivator inti jamaah (Pamong Jamaah) dalam struktur GJDJ UMSurabaya, mengapresiasi inisiatif LPAIK menghidupkan kembali GJDJ. ”Ide awal GJDJ itu sejak 1968-an. Anehnya setiap muktamar keputusan tentang GJDJ ini selalu muncul. Artinya, program GJDJ ini berat karena kaitannya langsung dengan tumbuh kembang Cabang dan Ranting Muhammadiyah,” ujarnya.
Jadi, tambah dia, jika UMSurabaya sudah mendesain untuk GJDJ karyawan UMSurabaya berdasar kawasan tempat tinggal, ini luar biasa. Sangat menyokong persyarikatan.
Kepala BAA Asror CH yang juga aktivis PRM Bebekan dan anggota PCM Sepanjang Sidoarjo mengapresiasi program GJDJ yang disinergikan dengan dakwah pimpinan ranting dan cabang.
”Istilah GJDJ ini sudah lama ada, hanya belum begitu familiar, namun sangat urgen untuk UMSurabaya komitmen melaksanakannya,” ujarnya.
Menurut dia, kader Muhammadiyah harus berani menunjukkan identitas kepada masyarakat. Harus ikut ambil peran strategis di lingkungan, sehingga lama kelamaan masyarakat memahami dan mengikuti. (*)
Penulis Salman Al-Farisi Editor Sugeng Purwanto