PWMU.CO – Siswa Smamiv mengikuti vaksinasi untuk persiapan pembelajaran tata muka (PTM), Kamis (2/9/21).
Kepala SMA Muhammadiyah 4 (Smamiv) Surabaya Zainal Arifin MPdI mengatakan untuk menjalani pembelajaran tersebut siswa harus sudah divaksin. Ada 230 siswa yang mengikuti kegiatan dosis pertama ini di Smamiv ini.
“Alhamdulillah vaksinasi berjalan dengan tertib dan lancar. Setelah status Kota Surabaya turun dari level 4 menjadi 3 pada 30 Agustus 2021 lalu, pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dilaksanakan. Oleh sebab itu siswa harus divaksin dulu,” ujarnya.
Diikuti 5 Sekolah
Zainal Arifin menjelaskan selain siswa dari Smamiv, kegiatan vaksinasi ini juga diikuti 5 sekolah. Ada siswa dari SMK Muhammadiyah 2 Surabaya, SMK Siti Aminah, SMAK Santo Yusuf, SMK PGRI 14 Surabaya, dan SMA Kusuma Negara.
“Siswa Smamiv terjadwal melakukan vaksinasi mulai pukul 10.00 – 11.30,” tuturnya.
Kegiatan vaksin ini, lanjutnya, melibatkan tenaga medis dari Puskesmas Kebraon Surabaya. Syarat untuk mendapat vaksin yaitu merupakan siswa yang bersekolah di SMA/SMK di wilayah Karangpilang, minimal berusia 12 tahun atau lebih.
“Mereka harus membawa foto kopi KTP atau Kartu Keluarga (KK), membawa form screaning vaksinasi, hadir sesuai sesi yang telah ditentukan per sekolah, dan memakai masker serta menaati protokol kesehatan.”
Vaksin Sinovac
Zainal Arifin memaparkan vaksinasi dosis pertama ini jenisnya adalah Sinovac. Siswa yang mengikuti vaksin harus benar-benar dalam keadaan sehat jadi sebelum divaksin siswa harus test swab terlebih dahulu.
“Apabila hasil swab menunjukan negatif, maka siswa dipersilahkan masuk untuk melakukan cek tekanan darah dan suhu badan. Apabila hasil swab test menunjukan hasil positif, maka peserta vaksin harus terpaksa dipulangkan,” jelasnya.
Bertemu Teman
Siswi kelas XII IPA 1, Novita Fitria mengaku senang setelah melakukan vaksinasi. Pasalnya, setelah hampir satu tahun pembelajaran daring, akhirnya sebentar lagi dia akan kembali belajar tatap muka dan bertemu dengan teman-temannya.
“Alhamdulillah tidak sakit, yang pasti rasanya senang karena sebentar lagi masuk sekolah. Vaksin pun berjalan lancar, ga pake antre dan ga ribet,” tandasnya. (*)
Penulis Wahyu Prihantini. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.