
PWMU.CO– UM Jember melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Tutul Kecamatan Balung. Bentuk kegiatannya berupa sosialisasi tahap kedua penggunaan sistem aplikasi Independent Family Health Evaluation (IFHE) berbasis web.
Ketua Pelaksana PPDM, Diyan Indriyani SKp MKep, mejelaskan, tim pelaksana PPDM telah melakukan sosialisasi secara online penggunaan sistem aplikasi Independent Family Health Evaluation (IFHE) berbasis web pada Kamis (2/9/2021) lalu.
Dijelaskan, program ini berkelanjutan mulai tahun 2020 yang didukung pendanaan oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Berlanjut di tahun kedua pada 2021 dengan sumber pendanaan sama yang saat ini di bawah Kemendikbud Ristek. ”Desa Tutul merupakan desa produktif berjarak 28 Km dari pusat kota Jember,” jelasnya.
Diyan menerangkan, sosialisasi dilaksanakan secara luring di UM Jember (Universitas Muhammadiyah Jember). Kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat mulai dari pengecekan suhu badan, mencuci tangan sampai pemakaian double masker.
”Peserta yang belum memakai double masker, kami bagikan masker kepada mereka secara gratis,” terang Diyan. Jarak juga kami atur dengan merenggangkan tempat duduk antar peserta.
Dia menuturkan, kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan lanjutan dengan tujuan penguatan Tim Satgas Desa Sehat di Desa Tutul yang diawali dengan wokshop penyusunan set point sistem aplikasi IFHE secara daring pada (9/8/2021) silam.
Melalui sosialisasi tahap kedua ini, total peserta sebanyak 47 orang terdiri dari Tim Satgas Desa Sehat, perwakilan RW, dan perwakilan Posyandu. ”Mereka melakukan praktik secara langsung melalui sistem aplikasi IFHE pada fitur utama yaitu forum diskusi kesehatan, informasi kesehatan dan formulir identifikasi kesehatan keluarga,” terang dosen Fikes UM Jember ini.
Tujuan utama penggunaan sistem aplikasi ini agar 3.098 Kepala Keluarga di Desa Tutul dapat melaporkan status kesehatan keluarga berbasis digital secara mandiri. Mampu mengenali masalah kesehatan keluarga, memanfaatkan informasi kesehatan sesuai kebutuhan serta mampu mengambil keputusan tentang Kesehatan keluarga secara cepat dan tepat.
Harapannya, sambung Diyan, peserta yang mengikuti sosialisasi ini menjadi perpanjangan tangan yang bisa terjun ke masyarakat.
”Mereka nanti bisa membantu memberikan edukasi ke masyarakat bagaimana cara mengidentifikasi kesehatan secara mandiri,” ujarnya.
Rekapitulasi informasi kesehatan keluarga di Desa Tutul ini, tambah dia, nantinya dapat digunakan sebagai pengambilan langkah strategis kesehatan bagi pemerintah desa dan juga pelayanan kesehatan setempat. (*)
Penulis Disa Yulistian Editor Sugeng Purwanto