Meskipun tanpa didampingi Bupati Banyuwangi—karena ada acara di Pekalongan dan digantikan Dani Azwar Anas, istrinya– para peserta tampak menikmati. “Ini sebuah kehormatan. Jarang lho yang dapat undangan langsung oleh Bupati untuk makan bersama di pendopo,” kata Ria Eka Lestari, seorang peserta asal Gresik.
Yayuk, Wakil Bendahara PDNA Gresik, merasa takjub karena Pendopo itu begitu asri dan unik. “Karena berada di bawah bukit kecil sehingga seakan-akan Pendopo ini terletak di bawah rerumputan,” ujarnya.
(Baca: Terpilih Jadi Ketua Umum, Aini Sukriah Siap Sinergikan Potensi PWNA Jatim, 11 Fakta Angka Unik dalam Musywil ke-11 Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, Inilah 9 Anggota Formatur yang Terpilih dalam Musywil XI Nasyiah, dan Tangis Haru Menyertai Keberangkatan Peserta Muswil XI Nasyiah dari Gresik)
Keunikan Pendopo juga diungkapkan Tari, panggilan Ria Eka Lestari. “Di dalam area Pendopo ada Rumah Osing, suku asli Banyuwangi. Dan di belakangnya ada sumur tua, yang konon asal muasal nama Banyuwangi,” ungkapnya.
Azwar Anas dalam sambutan pembukaan Musywil memang sempat menyinggung soal sumur itu. “Ada sebuah sumur di belakang Pendopo yang dinilai memiliki sejarah tentang penamaan Banyuwangi.”
Selain itu, ujar Tari, ada juga Patung Gandrung dan Guest House tempat Bupati menerima tamu untuk bermalam. Keunikan area pendopo itu membuat para Nasyiah betah dan tidak menyia-nyiakan untuk berfoto-foto. (Afni/Nur)