PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi melaunching Pusat Studi ASEAN (PSA), di Theater UMM Dome, Rabu (14/12). Peresmian ini dilakukan sebagai tindaklanjut Memorandum of Understading (MoU) dengan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri beberapa waktu lalu.
Rektor UMM Fauzan menyampaikan, PSA UMM ini memang bukan yang pertama didirikan Indonesia. Akan tetapi yang terpenting adalah fokus yang akan dikembangkan nantinya. Dengan berdirinya PSA UMM, lanjut Fauzan berarti saat ini Indonesia memiliki 34 PSA yang tersebar di berbagai perguruan tinggi. ”Urgensinya bukan persoalan urutan. Tetapi bidang apa yang nanti diangkat dan bisa memberi kontribusi nyata dalam memajukan ASEAN,” kata Fauzan dalam sambutannya.
(Berita terkait: Pusat Studi ASEAN untuk Pemahaman Masyarakat Ekonomi ASEAN)
Sementara itu, Dosen Program Studi Hubungan Internasional (HI) Dyah Estu Kurniawati SSos MSi menyatakan, salah satu hal yang terpenting dalam kerjasama ASEAN adalah membuat jejaring. Karena penduduk Indonesia menempati 40 persen dari jumlah penduduk di ASEAN. Tetapi faktanya, daya saing Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN. ”Learning dan networking adalah hal yang penting dalam menghadapi era keterbukaan ekonomi, politik, dan keamanan, serta sosial budaya. Karenanya, pembentukan PSA di UMM ini merupakan langkah tepat untuk mempersiapkan diri,” paparnya.
Di saat yang sama, Ditjen Kerja Sama ASEAN Ashariyadi menyatakan, ada tiga hal yang akan menjadi pilar pengembangan di kawasan ASEAN. Yakni, pilar politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Dan peluncuran PSA UMM ini dinilai Ashariyadi sangat strategis. ”Sudah sapantasnya kampus sekaliber UMM yang langkahnya sudah mengglobal ini tidak lagi ragu untuk membuka PSA,” ungkapnya.
(Baca juga: Membanggakan! Kualitas UMM Raih Sertifikasi Internasional)
Launching PSA ini sendiri diisi dengan beberapa agenda acara. Salah satunya adalah seminar bertajuk “Perkembangan Kerjasama Masyarakat ASEAN: Peluang dan Tantangan Bagi Daerah” yang menghadir kan pembicara seperti Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN, Ashariyadi dan Dosen Prodi Hubungan Internasional UMM, Dyah Estu Kurniawati.
Selain itu lebih dari 300 peserta ikut ambil bagian. Di antaranya dari instansi pemerintahan, organisasi otonom Muhammadiyah, pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan perwakilan PSA Perguruan Tinggi di Jawa Timur, serta segenap civitas akademika UMM.
Perlu diketahui, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi bersama Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Jose Tavares telah menandatangani Memorandum of Understading (MoU) pendirian PSA, di Jakarta, Kamis (1/12) lalu. (hum/aan)