PWMU.CO – FEB UM Jember Gelar Sekolah Desa Cerdas untuk Sekdes bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jember.
Kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama yang dilakukan antara Pemkab Jember dan UM Jember sebelumnya. “Sudah saatnya Jember perlu bergotong royong dan perlu bantuan dari semua lini,” ungkap Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto saat membuka Bimtek Sekolah Desa Cerdas (BSDC) di Gedung Ahmad Zainuri UM Jember, Rabu, (8/9/2021).
Dia mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur desa, yang dalam kesempatan kali ini adalah sekretaris desa (sekdes).
“Sinergi P2EKLM (Pusat Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Layanan Masyarakat) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM Jember dan DPMD Kabupaten Jember ini diharapkan mengahasilkan output dan outcome yang terukur untuk peningkatan kinerja aparatur desa di Kabupaten Jember,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan SDS yang baru kal pertama dilakukan ini, Bupati Jember Hendy Siswanto mendukung penuh dan terbuka untuk mencapai kemaslahatan masyarakat. “Ribuan mahasiswa yang dimiliki UM Jember dapat dimanfaatkan untuk berkolaborasi dan bersinergi,” kata dia.
Dia mengatakan kepada 28 sekretaris desa yang hadir secara luring, bahwa sekdes merupakan motor penggerak utama. “Apabila pembangunannya bagus, masyarakatnya juga ikut bagus,” ujarnya.
Menurut dia, dari 2,5 juta masyarakat Jember, 70 persen merupakan masyarakat desa yang mempunyai potensi luar biasa. Sekdes harus mempunyai daya dorong untuk menggali kekayaan alam dan sumber daya manusia, “Jangan sampai salah langkah dan salah program, sekdes harus bisa membaca potensi dari desanya,” pesannya.
Kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi
Rektor Unversitas Muhammadiyah (UM) Jember Dr Hanafi MPd berujar, program SDC merupakan salah satu kewajiban dari tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. “Di samping yang lainnya, pendidikan dan penelitian. UM Jember sangat mendukung dengan menyediakan SDM (sumber daya manusia) yang ada,” tegasnya.
Dia berpesan, Covid-19 masih ada di sekitar kita namun bukan berarti menghalangi kita untuk berkegiatan. “Apapun kegiatannya, tetap prokes jangan ditinggalkan. Karena Covid-19 ini tidak tampak dan tidak tahu di mana tempatnya,” pesan dia.
Saat ini kondisi Kabupaten Jember turun ke PPKM level 2. Menurutnya, turunnya level PPKM di Jember ini tidak luput dari kerja sama semua elemen di Kabupaten Jember dalam mencegah penularan Covid-19. “Namun prokes yang telah kita jalankan jangan sampai dikendori,” ujarnya. (*)
Penulis Disa Yulistian Editor Mohammad Nurfatoni