PWMU.CO – Lamongan PPKM Level 1, Ini Pesan Bupati Yuhronur Efendi. Kabupaten Lamongan tembus level 1 pertama di Jawa setelah sebelumnya sempat berada pada level 4. Sementara kabupatan/kota di Jatim yang mask level 2 tercatat 16 daerah, level 3 ada 19 daerah, dan level 4 tinggal 2 daerah. Hal ini berdasarkan asesmen situasi Kemenkes RI, Rabu 8/9/2021
Level 2 meliputi Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Pamekasan, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, Bangkalan, Kota Surabaya, dan Kota Pasuruan
Sedangkan level 3 terdiri dari Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kediri, Jombang, Biltar, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kita Blitar, dan Kota Batu
Hanya dua daerah yang masuk Level 4 yaitu Ponorogo dan Magetan
Bupati Lamongan Dr H Yuhronur Efendi MBA mengungkapkan, Lamongan dikategorikan sebagai kabupaten yang berada pada level 1 ini sesuai dengan indikator yang disarankan oleh WHO (World Health Organization).
Menurut dia, indikator ini meliputi capaian jumlah kasus aktif (positivity rate) Lamongan di bawah 5 persen, tracing ratio lebih dari 15 dan melebihi target Kemenkes. Kasus kematian dan pemakaian kapasitas ruang Covid-19 yang menurun.
“Alhamdulillah, ini cukup kita sambut dengan senang dan gembira. Kepada seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bahwa level 1 ini harus terus disikapi dengan baik, tidak boleh euforia. Kegiatan dan aktivitas sehari-hari di masyarakat dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan,” jelas mantan Sekda Lamongan ini.
Tak Boleh Lengah
Yuhronur Efendi mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lantas lengah dengan keadaan yang mulai melandai. Menurutnya semua kegiatan tidak lantas dilonggarkan begitu saja. Tetapi akan dinormalkan secara bertahap dan mengacu ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, apa yang kita lakukan bersama ini hasilnya bisa terlihat. Kuncinya melaksanakan seluruh petunjuk dan aturan baik dari Satgas pusat maupun Kemendagri.
“Sinergitas yang baik dari tiga pilar (pemkab, TNI, dan Polri) dan dinas kesehatan, dan tentunya masyarakat yang memahami dan mendukung. Bersyukur diikuti kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan yang ketat,” kata alumnus SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng ini. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni