PWMU.CO – Tiga Siswa Smamio Mengikuti FGD Internasional. Di Focus group discussion (FGD, merely membahas bunga mawar, burung elang, dan burung cendrawasih.
Mereka adalah Bryna Wahyu Candra Dewi, Binti Hayatul Mufidah dan Amelia Rohmah, siswi Kelas XI MIA SMA Muhamamdiyah 10 GKB Gresik (Smamio).
Diskusi bertema ‘The Most Curious Creature on the Earth. What do they teach you?’ ini diselenggarakan oleh Online Global Classroom dan diikuti oleh 47 negara, lewat aplikasi Zoom Clouds Meeting, Ahad (12/9/2021)
Koordinator Program Internasional Smamio, Irma Sonya Suryana SKom menjelaskan, diskusi ini menuntut siswanya untuk kreatif dan kritis dalam berpikir.
“Sesuai dengan tema yang diangkat, siswa yang mengikuti kegiatan ini mempersiapkan materi tentang the most curious creature in the world dengan kreatif. Mereka diberikan arahan oleh beberapa guru mata pelajaran terkait,” sambungnya.
Mengapa Memilih Topik Ini
Tiga siswa Smamio yang mengikuti kegiatan ini memilih topik yang berbeda. Irma Sonya Suryana menjelaskan topik yang diangkat oleh siswanya adalah keunikan serta nilai moral yang bisa diambil dari bunga mawar serta burung elang dan cendrawasih.
Bryna Wahyu Candra Dewi mengungkapkan ia mengambil tema bunga mawar karena indah dipandang dan memiliki bau yang harum. “Namun ia juga memiliki duri di tangkainya. Saya merefleksikan hal tersebut kepada diri saya, sebagai remaja. Sebagai remaja, saya harus menjaga diri saya dengan baik dan harus bisa melindungi diri saya sendiri,” terangnya.
Ia mengungkap, banyak peserta dari negara lain yang setuju dengan pemaparannya sehingga memberikan tepuk tangan kepadanya.
Bryna menambahkan, mawar adalah simbol dari cinta dan kehidupan. “Dalam hidup dan cinta, selalu ada hal yang indah namun juga kadang ada hal yang menyakitkan,” ujarnya dalam bahasa Inggris.
Sementara itu, Binti Hayatul Mufidah yang mengangkat topik burung elang menjelaskan burung ini memiliki simbol kekuatan, kemenangan, dan keberanian. Selain itu ia memiliki kemampuan untuk terbang dengan cepat.
“Burung elang memberikan pembelajaran pada saya supaya tidak malas dan harus bekerja dengan cepat dan keras untuk meraih kemenangan,” ujar Binti—sapaan akrabnya.
Awalnya ia mengaku deg-degan namun setelah presentasi dan menjawab pertanyaan dari fasilitator ia merasa senang dan ingin lagi.
“Mereka setuju dengan presentasi saya tentang elang yang mengajarkan kekuatan mental terutama sekarang ini dengan pandemi yang banyak kasus mental illness,” sambungnya.
Sedangkan Amelia Rohmah yang mengangkat topik cendrawasih mengungkapkan, burung ini merupakan the canvas of god. “Dari situ, Tuhan mengajarkan betapa indahnya seni dalam hidup ini. Masyarakat adat pun memaknai burung cendrawasih ini sebagai simbol adat yang harus dijaga karena menjadi wujud penghormatan manusia terhadap alam yang memberi kehidupan,” papar Amel—sapaan akrbanya.
Namun, sambungnya, burung cendrawasih ini semakin punah karena banyaknya penebangan hutan sebagai perluasan daerah dengan skala yang besar. “Sehingga saya mengajak teman-teman audiens yang lain untuk saling menjaga lingkungan beserta habitatnya,” kata dia.
Harapan Waka Pengenbangan Pendidikan
Ulyatun Nikmah SPd—Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan Pendidikan Smamio pun merasa senang karena siswanya bisa berkolaborasi dan berinteraksi langsung dengan siswa mancanegara untuk saling bertukar informasi.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program internasional yang dimiliki smamio. Siswa bisa berperan aktif dan mengimplementasikan pengetahuan yang diperolehnya,” terangnya.
Ia berharap semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk siswa yang mengikutinya. Dan bisa memupuk pengalaman mereka dalam berbahasa asing. (*)
Penulis Novania Wulandari Editor Mohammad Nurfatoni