PWMU.CO – Midnight Motivation agar Siswa Smamio Cinta Al-Quran. SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik menyelenggarakan Midnight Motivation secara virtual untuk siswa kelas XII, Jumat-Sabtu (10-11/9/ 2021).
Mengusung tema “Generasi Milenial yang Berakhlak Qurani” acara tersebut menghadirkan dua guru Smamio: Fitri Andriyani MPd sebagai host dan Siswanto SPdI sebagai pamateri.
“Silahkan memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya. Kalian bisa mengajukan pertanyaan terkait materi Ustadz Siswanto, bagaimana mengembangkan diri Kalian untuk mencapai cita-cita,” kata Fitri Andriyani.
Menurutnya, mengangkat tema akhlakul karimah ini sangat penting untuk mencetak generasi intelektual Muslim. “Pengalaman saya, dengan beakhlakul karimah itu akan membawa kita pada capaian, harapan, dan cita-cita yang kita inginkan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan Midnight Motivation kali ini berisi motivasi al-Islam. Untuk ke depan, akan diisi materi tentang kiat sukses ataupun hal-hal lain dari bidang kesiswaan dan pengembangan pendidikan.
Cinta Al-Quran
Siswanto merinci ciri generasi milenial sebagai generasi qurani. “Jika melihat al-Quran itu senang, telinganya juga senang mendengarnya. Seluruh pancainderanya senang dengan al-Quran, sehingga hati terikat dan terpaut dengan al-Quran,” terangnya.
Dengan gaya retoris Siswanto: “Mengapa kita harus cinta al-Quran? Karena al-Quran memberikan syafaat, cahaya, dan rahmat seperti doa yang biasa kita baca setelah membaca al-Quran.”
Cinta al-Quran itu, menurut Siswanto, untuk membentengi diri dari penyakit-penyakit hati yang membahayakan. Misalnya iri, dengki, jengkel, dan malas. “Seperti jengkel saat diingatkan guru atau langsung hilang mood saat diajak ngaji,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambung dia, agar bisa menjadi generasi qurani, tentunya, kita harus bisa mencintai al-Quran.
Tanda-Tanda Cinta Al-Quran
Siswantio kemudian membeberkan tanda-tanda orang yang cinta al-Quran. Pertama senang sekali bertemu al-Quran.
“Jangan sampai sebaliknya, ketika berjumpa dengan al-Quran malah merasa panas,” sindirnya.
Kedua, tidak merasa jenuh dan bosan. “Saat shalat Subuh kita sering mengikuti jamaah dengan imam yang membaca al-A’la dan al-Ghasyiyah. Kadang kita nggerundel karena imam membacanya dengan ritme yang pelan,” ujarnya mencontohkan tanda bosan dengan al-Quran.
“Iman kita harus kita buktikan dengan benar, dengan cara diatih terus menerus. Orang yang cinta al-Quran selalu memilki kerinduan yang mendalam. Seperti rindu kita kepada orangtua atau sanak kerabat yang jauh dari kita,” tutur dia.
Ketiga, suka berlama-lamaan membaca dan mentadabburi (mengkaji) al-Quran. “Sama seperti Kalian yang sedang jatuh cinta. Pasti ingin dekat-dekat dan sukangobrol dengan orang yang kita cintai,” ujarnya.
Siswanto menganalogikan cinta al-Quran seperti siswa Smamio yang sekarang berada di masa SMA. Pasti pernah merasakan jatuh cinta pada lawan jenis. “Ketika kalian menyukai seseorang dan berjauhan bagaimana perasaannya? Pasti Kalian akan merasa sedih,” ujarnya.
Siswanto kemudian meminta Siti Laila, salah satu peserta, memberikan contoh. Dia punmengaku pernah jatuh hati dan bahagia ketika disanjung di-chat di WhatsApp.
“Nah seperti itulah cinta. Jika Kalian sudah merasa luar biasa bahagia, ingin dekat, itu artinya Kalian benar-benar cinta’, Siswanto mengulasnya.
Tanda cinta yang keempat adalah siap melaksanakan perintah. “Tanda kita cinta dengan al-Qur’an kita siap melaksanakan apa yang diperintahkan di dalamnya,” tegasnya.
Bukti Cinta Al-Quran
Siswanto menerangkan, untuk membuktikan cinta pada al-Quran, maka kita akan langsung bilang ‘oke’ atas apapun yang diperintahkan, tanpa ada penolakan, Samikna wa athakna.
“Manusia yang mencintai al-Quran akan membuktikan dengan rela berkorban. Contohnya saat kita bermain dan al-Quran bilang shalat maka kita akan seegra melaksnakan shalat. Kita akan melepaskan ego kita dari keadaan yang kita senangi,” tegas Siswanto.
Hamba yang cinta al-Quran, lanjutnya, maka akhlaknya adalah al-Quran seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Akhlaknya adalah al-Quran.
“Generasi yang cinta al-Quran maka dia membacanya danperilakunya sesuai dengan al-Quran: tertata, setiap bicara dia pikir bahwa semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah,” pesannya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter Smamio, Sa’roni SPd menjelaskan, kegiatan yang digelar Jumat pukul 17.00 hingga Sabtu 05.30 ini dimaksudkan untuk memotivasi anak-anak kelas XII agar membiasakan diri shalat tepat waktu, ngaji, shalat malam.
“Dan kemudian ada sesi sharing bersama guru walinya terkait apa yang mereka citakan. Jika ada kendala siswa bisa menyampaikan dalam sesi sharing tersebut untuk dicarikan solusi yang tepat dan terbaik,” ujarnya. (*)
Penulis Irma Sonya Suryana Editor Mohammad Nurfatoni