PWMU.CO– Menko PMK Muhadjir Effendy menerima hibah 15 konsentrator oksigen dari Tanoto Foundation. Konsentrator oksigen itu akan diberikan kepada pihak yang menangani pasien Covid-19 dan pasien yang membutuhkan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, kita lihat, kita cek kira-kira pihak mana saja yang membutuhkan. ”Nanti setelah kita list kemudian akan kita lihat pihak mana yang mendapatkan prioritas dengan bantuan yang ada,” ujar Muhadjir saat penyerahan secara simbolis konsentrator oksigen di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (14/9/2021).
Konsentrator oksigen adalah mesin penghasil oksigen portabel yang dapat dioperasikan di rumah. Perangkat ini bekerja dengan listrik atau baterai. Cara kerjanya menyaring udara di ruangan yang awalnya terdiri dari 80 persen nitrogen dan 20 persen oksigen diubah menjadi 90 hingga 95 persen oksigen murni untuk kebutuhan pasien. Dengan mesin ini tak lagi tergantung dengan oksigen tabung.
Satu mesin konsentrator oksigen yang diserahkan Tanoto Foundation ini bisa menghasilkan 10 liter oksigen.
Muhadjir Effendy meyakini Tanoto Foundation merupakan lembaga filantropi yang selalu turut serta memberikan bantuan untuk kepentingan rakyat dan kepentingan bangsa Indonesia. Dalam rangka penanganan Covid-19, Tanoto Foundation memberikan hibah sebanyak total 2.000 konsentrator oksigen kepada pemerintah.
Ia berharap kerja sama antara pemerintah dengan Tanoto Foundation terus berjalan baik ke depan. Hibah berupa konsentrator oksigen dapat membantu layanan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik terutama untuk mencegah angka kematian akibat Covid-19.
“Waktu menyerahkan kepada mereka yang membutuhkan nanti juga saya ingin dihadiri oleh Tanoto Foundation sehingga penyalurannya betul-betul tepat sasaran,” tutur Menko PMK.
Tanoto Foundation total telah menghibahkan 2.000 konsentrator oksigen yang diberikan kepada pemerintah melalui Pusat Krisis Kesehatan di Kementerian Kesehatan. Konsentrator oksigen itu didatangkan langsung dari Cina ke Indonesia dalam dua tahap pada 2 Agustus lalu.
Pada kesempatan tersebut, Menko PMK pun menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam penanganan Covid-19. Menurutnya dengan kedisiplinan masyarakat disertai upaya pemerintah dan seluruh stakeholder termasuk kepedulian dari lembaga filantropi, pandemi Covid-19 akan lebih cepat menuju tahap menjadi endemi. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post