PWMU.CO – Supervisor: Hybrid Learning SDMM Tingkat Dewa. Mengenakan batik bernuansa coklat-merah maron dan bertopi warna biru, Muhammad Harun tampak asyik berbicara di depan siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Rabu (15/9/2021).
Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kabupaten Gresik itu tengah memberikan motivasi tentang protokol kesehatan pada siswa-siswi Kelas VI Jenderal Sudirman SDMM.
Ia memulai dengan menyapa dan menanyakan kabar, terutama kondisi kesehatan anak-anak. Interaksi dengan siswa terkait protokol kesehatan tampak gayeng. Sesekali mereka meneriakkan yel-yel SDMM bersama-sama. Kompak, seru!
Kepada anak-anak, Muhammad Harun menyampaikan apresiasi atas semangat mereka untuk terus belajar di tengah pandemi Covid-19 dengan berbagai tantangan.
Hybrid Learning Tingkat Dewa
Ada 9 siswa yang dia hadapi di kelas tersebut. Mereka duduk berjarak di kursi yang mejanya bertuliskan nomor ganjil sesuai absensi siswa. Sementara meja-kursi bernomor genap tampak kosong karena 14 penghuninya sedang mendapat giliran belajar dari rumah (BDR).
Tapi, ke-23 siswa itu—baik yang di kelas maupun di rumah—dengan asyik mengikuti ‘pelajaran’ yang diberikan Harun secara bersama-sama. Penjelasan Harun di kelas pada pukul 09.45 itu bisa diikuti siswa di rumah karena SDMM menerapkan sistem Pointed Live Hybrid Leraning dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas ini.
Kamera handphone yang terpasang di tripod untuk mengambil gambar bergerak sosok bertubuh tinggi besar itu terkoneksi langsung ke Zoom melalui dua laptop yang ada di kelas.
Satu laptop sebagai host yang menjadi pusat kendali. Dan satunya sebagai co-host yang punya tugas khusus menyorot suasana kelas. Sementara 14 siswa di rumah juga tersambung melalui gawai atau laptop masing-masing.
Maka interaksi Harun bersama 9 anak yang berada di kelas saat itu bisa ‘ditonton’ 14 siswa yang ada di rumah. Sebaliknya, 14 anak yang lagi BDR itu bisa dilihat teman-temanya di kelas melalui layar LCD yang terkoneksi pula dengan Zoom.
“Luar biasa. Saya bisa merasakan nikmatnya mengajar langsung di dua ‘alam’: tatap muka dan online sekaligus. Ini hybrid learning tingkat dewa,” komentar Harun yang sehari-hari juga mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik itu.
Menurutnya, hybrid learning di SDMM bisa menjadi contoh pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah-sekolah se-Indonesia yang memiliki perangkat memadai.
Supervisi dan Monitoring PTM Terbatas
Rabu pagi itu Muhammad Harun MPd sedang melakukan supervisi dan monitoring PTM terbatas di sekolah yang berlokasi di Jalan Amuntai Nomor 1 GKB itu.
Dia datang bersama anggota timnya yang berasal dari Majelis Dikdasmen PDM Gresik. Yaitu: Ir Dodik Priyambada SAkt (ketua) dan Nurul Wafiyah MPd s(anggota). Selain itu hadir pula Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik Ir Hon Jaelani. Mereka berkeliling memantau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDMM, mulai kelas I hingga VI.
“Merinding saya. Pembelajaran di sini tetap efektif di tengah kedaruratan pandemi.”
Dodik Priyambada
Selain Harun, supervisor lainnya, Nurul Wafiyah juga berkesempatan mencoba hybrid learning di kelas. Ia menyampaikan motivasi kepada anak-anak kelas II dan IV, baik yang ada di kelas maupun yang di rumah sekaligus.
Nurul Wafiyah mengapresiasi hybrid learning di SDMM bisa dilaksanakan di tiap kelas. “Tentu karena jaringan dan ketersediaan perangkat yang memadai,” ujarnya.
Menurutnya, semua anak mendapat layanan pendidikan sesuai dengan apa yang harus mereka dapatkan, baik daring maupun tatap muka. “Keren di sini penampilannya luar biasa,” ujarnya.
Penerapan hybrid learning di SDMM ini menurut Dodik Priyambada, dapat meminimalkan masalah kekurangan jam belajar. “Merinding saya. Pembelajaran di sini tetap efektif di tengah kedaruratan pandemi,” kata dia.
Utamakan Kualitas Layanan
Ketua Muhammadiyah School Prevent Covid-19 SDMM Naharun Mubarok SPd mengatakan, untuk menerapkan Pointed Live Hybrid Learning SDMM telah menambah beberpa perangkat.
“Mulai dari penambahan bandwith internet, konektor laptop dengan LCD, tripod, mini sound, dan lain-lain,” ungkapnya. Hal itu, kata dia, untuk menunjang kelancaran Pointed Live Hybrid Learning yang diterapkan di SDMM.
“SDMM berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi siswa dan orangtua dalam pembelajaran, apapun kondisinya.”
Ria Pusvita Sari
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd menjelaskan, sekolahnya berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi siswa dan orangtua dalam pembelajaran, apapun kondisinya. Menurut dia Pointed Live Hybrid Learning ini adalah sebagai salah satu ikhtiar tersebut, meskipun itu membutuhkan energi dan biaya yang tak sedikit.
“Kami berusaha untuk tidak mengurangi kualitas layanan. Baik dalam PTM normal, pembelajaran jarak jauh (PJJ), maupun PTM terbatas seperti saat ini. Semuanya harus sama-sama memuaskan siswa dan orangtua,” ujarnya. (*)
Penulsi Cikal Editor Mohammad Nurfatoni