Opini oleh Prima Mari Kristanto, Warga Muhammadiyah Lamongan, Pelaku Pasar Modal, Auditor di Kantor Akuntan Publik Erfan & Rakhmawan Surabaya
PWMU.CO – Adalah Haji Muhammad Sudjak–perumus gerakan sosial Muhammadiyah–yang gundah dengan berdirinya banyak rumah sakit di Yogyakarta masa kolonial Belanda yang punya misi penyebaran agama, politik etis dan bisnis.
(Baca: Siloam Hospital Group Akui Kebesaran Jaringan RS Muhammadiyah Jatim dan Geliat RS Siloam, Bagaimana RS Muhammadiyah (Incorporated)?)
Tokoh generasi awal Muhammadiyah kelahiran kauman Yogyakarta tahun 1885M/1303H ini berpendapat jika orang asing mampu mendirikan rumah sakit dan panti asuhan karena didorong oleh semangat kemanusiaan maka orang-orang Islam khususnya warga Muhammadiyah pasti juga bisa, karena dilandasi semangat tanggungjawab kepada Allah SWT.
Ide yang sempat dianggap gila, di mana kaum pribumi yang saat itu mayoritas hidup susah, juga para priyayinya yang belum sekaya priyayi Belanda. Perlahan tapi pasti sejak mendapat amanah pada Bagian PKO dalam kepengurusan Muhammadiyah tahun 1921, berhasil didirikan rumah sakit, panti sosial, dan amal usaha sosial lainnya. Rumah sakit yang awalnya hanya ada di PP Muhammadiyah Yogyakarta telah berkembang di seluruh daerah, cabang dan ranting seiring dengan perkembangan Persyarikatan.
Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) keberadaanya termasuk assabiqunal awwaluna (generasi pertama) dalam Persyarikatan, dalam bentuk PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). PKO memberikan pertolongan kepada rakyat yang mayoritas dalam kondisi menderita akibat penjajahan, kemiskinan struktural efek politik sistem tanam paksa dan kerja rodi.
(Baca juga: RS Muhammadiyah Ini Proyeksikan Diri Jadi RS Islam Bertaraf Internasional)
Seiring dengan usia Muhammadiyah yang memasuki 107 tahun, beberapa RSM telah menunjukkan kualitasnya sebagai rumah sakit yang representatif tanpa melupakan asbabul wujudnya sebagai penolong kesengsaraan umum.
Terbukti PKO atau RSM sukses bersaing memenangkan persaingan dengan rumah sakit–rumah sakit swasta di Yogyakarta dalam hal banyaknya jumlah di luar Yogyakarta. Tantangan berikutnya dalam millennium ketiga ini yaitu konsolidasi mewujudkan sebuah holding. Baca sambungan di halaman 2 …