PWMU.CO – Hadiah Buku Biografi Nadjib Hamid untuk PWM Kalteng. PWM Jatim menyerahkan buku berjudul Nadjib Hamid Mengabdi tanpa Batas untuk PWM Kalteng.
Penyerahan buku dilakukan oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Ir Tamhid Masyhudi kepada Ketua PWM Kalteng Dr H Ahmad Syar’i MPd di Aula PWM Kalteng Kota Palangkaraya, Kamis (23/9/2021).
Tamhid Masyhudi menyampaikan, Nadjib Hamid adalah inspirator bagi kami semua yang ada di Jatim. Betapa tidak, beliau ini yang mempelopori berdirinya dan terbitnya majalah Matan. Majalah ini dulu sering dikirim ke Kalteng.
“Kami memberikan buku Nadjib Hamid Mengabdi tanpa Batas yang diterbitkan oleh Umsida Press. Beliau adalah Wakil Ketua PWM Jatim dan pernah dua kali menjadi Sekretaris PWM Jatim,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, juga memelopori terbitnya media online resmi PWM Jatim yaitu PWMU.CO. Saat ini kontributornya tidak hanya dari Jatim, bahkan dari luar Jatim dan luar negeri.
“Anggota rombongan kami Mas Sugiran yang menjadi kontributor atau wartawannya. Tetapi tidak pernah dibayar dan yang mbayar Allah SWT. Apa buktinya? Anaknya diterima beasiswa Kedokteran Gigi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),” ungkapnya.
Almarhum Nadjib Hamid, sambungnya, sering memberangkatkan para penggiat Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR), Majelis Pendidikan Kader (MPK) dan Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) diajak rihlah dakwah ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dan ini gratis bagi para aktivis itu. Itulah hebatnya Nadjib Hamid.
“Itulah cara Nadjib Hamid memberikan reward kepada aktivis-aktivis Muhammadiyah di daerah. Jalan-jalan gratis keluar negeri sambil melihat dan mengamati sisi-sisi dakwah di negara tujuan,” paparnya.
Dakwah Anak-Anak Muda
Menurutnya termasuk PWM Jatim itu terinspirasi oleh keinginan Nadjib Hamid. Dakwah itu jangan hanya konvensional, hanya dari masjid ke masjid. Coba lihat anak-anak muda yang menjadi gibol alias gila bola. Luar biasa fanatiknya ke klub sepakbola.
“Pak Nadjib pingin PWM Jatim punya klub sepakbola. Sebelum beliau wafat akhirnya PWM Jatim beli klub sepakbola yang sekarang ini mengikuti kompetisi Liga 2 PSSI yaitu HWFC. Tapi biayanya mahal sekali, boleh ditiru boleh tidak. Beli milyaran dan tiap tahun biayanya sekitar 4,5 milyar rupiah,” terangnya.
Tinggal satu yang belum yaitu dakwah di bidang seni. Mudah-mudahan ini menjadi bagian amal baik beliau. Diampuni dosanya dan dimasukkan surganya Allah SWT ditempatkan di tempat yang mulyIa.
“Sudah kita terbitkan bukunya dan sudah kita berikan ke semua PWM se-Indonesia. Kali ini kami dapat amanah untuk memberikan dua buku Nadjib Hamid Mengabdi tanpa Batas kepada PWM Kalteng. Kalau kurang silakan langsung memesan ke Lazismu Jatim,” jelasnya. (*)
Penulis Sugiran Editor Mohammad Nurfatoni