PWMU.CO – Centelan Getapak wujud pengamalan al-Maun. Dilaunching Kamis (23/9/2021), program ini untuk membantu meringankan warga tidak mampu di tengah dampak Covid-19.
Sekretaris Pimpinan Cabang Aisyiyah Modo Dra Nurrohmah MM mengajak keluarga yang mempunyai kelebihan harta untuk bersama-sama membantu (taawun) pada keluarga yang kekurangan.
Dia menjelaskan, Centelan Getapak (Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga) ini merupakan hasil sinergi antara MCCC, Muhammadiyah, dan Aisyiyah di Ranting Mojorejo.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi langkah cerdas Aisyiyah dan Muhammadiyah Mojorejo. Ini sebagai wujud empati, pengamalan dari Surat al-Ma’un,” papar wanita yang juga Sekretaris Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan itu.
Sementara itu Andayati, Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Mojorejo Utara mengungkapkan, gerakan sosial ini diperuntukkan bagi anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah, juga untuk masyarakat umum. “Sudah dua kali kami menggelar ini. Alhamdulillah terkumpul 40-50 centelan dan habis dimanfaatkan bagi warga yang membutuhkan,” ungkapnya.
Respon Positif
Aksi ini mendapatkan respon luar biasa dari anggota dan simpatisan anggota Muhammadyah dan Aisyiyah. Dari pantauan PWMU.CO, partisipasi warga untuk berderma sangat tinggi. Disertai senyum dan wajah gembira, anggota dan pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah menyumbangkan sayuran, bahan makanan pokok, jajanan dan buah-buahan.
Andayati menjelaskan, yang mengambil centelan diutamakan untuk warga yang kekurangan. Sedangkan keluarga yang memberikan centelan boleh mengambil centelan lainnya. “Dan apabila ada keluarga yang kekurangan tidak bisa mengambil centepan bisa diambilkan tetangganyanya,” ujarnya.
Supiati, salah satu anggota Aisyiyah sangat senang dengan program ini. “Saya gembira dan senang bisa membawa pulang bingkisan sayuran sehabis mengikuti pengajian,” kata perempuan yang aktif mengikuti pengajian rutin pekanan ini.
Selain semangat berbagi, Muhammadiyah dan Aisyiyah Mdo berharap agar masyarakat gemar untuk menanam tanaman produktif di pekarangan. (*)
Penulis Mohamad Su’ud Editor Mohammad Nurfatoni