PWMU.CO – Lazismu bantu kaki palsu Nasib pada Jumat (24/9/2021). Nasib merupakan warga Desa Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.
Program ini merupakan kolaborasi antara Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan PT Orthocare Indonesia. Prosesi penyerahan bantuan berlangsung di kantor PT Orthocare Indonesia di kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara.
Penyerahan kaki palsu ini dihadiri Manager Program Kemanusiaan dan Lingkungan Lazismu Nazhori Author, PR Manager Lazismu Adi Rosadi dan Supervisor Manager PT Orthocare Indonesia Ardi Gunadi.
Kaki Kanan Terpasang Kaki Palsu
Nasib (54) datang kedua kalinya ke Jakarta untuk latihan berjalan. Didampingi anaknya yang bernama Siti Juleha, dia menyampaikan rasa bahagianya karena kaki palsu yang diimpikannya terpasang di kaki kanannya.
“Saya ingin sekali bisa berjalan dan dapat beraktivitas seperti biasa. Saya ingin segera bisa narik angkot. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Lazismu dan PT Orthocare Indonesia,” ujarnya.
Melalui alat bantu untuk berjalan atau walker, Nasib berlatih untuk bisa berdiri. “Karena masih belum terbiasa jadi masih terasa nyeri,” tambahnya.
Menurut Siti Juleha pada proses assesment awal September lalu, ayahnya pada awalnya bekerja sebagai supir truk tangki bahan bakar. Setelah itu berhenti menjadi supir truk dan mengalami sakit diabetes melitus.
“Berdasarkan kajian medis bapak saya harus diamputasi. Dan bapak sendiri juga sempat menjadi supir angkot selama dua tahun,” jelasnya.
Pantau Perkembangan
Sementara itu Supervisor Manager PT Orthocare Indonesia Ardi Gunadin menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi Nasib.
“Bapak Nasib akan kami dampingi sampai betul-betul merasa nyaman menggunakan kaki palsu. Saat fitting pertama kali, disinilah informasi untuk kenyamanan dapat dideteksi untuk mamastikan bahwa proses treatment berjalan dengan baik,” paparnya.
Ardi Gunadin berharap kolaborasi ini tidak berhenti sampai di penyerahan. Jika diperlukan ada pantauan perkembangan selama beberapa bulan ke depan.
“Orthocare Indonesia berupaya memberikan yang terbaik. Tetapi tidak semua penyandang disabilitas mampu membeli alat bantu untuk berjalan,” terangnya.
Dia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Lazismu. Maka kami menggandeng Lazismu untuk memberikan solusi kepada penerima manfaat, meski kami memfasilitasi untuk pembuatan kaki palsu.
“Terima kasih sekali lagi kepada Lazismu. Ternyata program seperti ini dapat sukses bersama Lazismu. Kami mengajak semua pihak untuk membantu penyandang disabilitas agar kembali produktif dan mandiri dalam menafkahi keluarganya,” ajaknya.
Penyandang Disabilitas Masuk Penerima Manfaat
Manager Program Kemanusiaan dan Lingkungan Lazismu Nazhori Author menyampaikan semangat Pak Nasib untuk bangkit dari keterpurukan membuatnya lebih yakin bisa hidup produktif. Terlebih ketika ditanya apa yang ingin dilakukan atau harapannya setelah bisa berjalan. Jawabannya agar bisa mencari nafkah kembali.
“Spirit hidupnya yang ingin bangkit inilah yang harus didukung. Apalagi Lazismu sendiri sebagai lembaga amil zakat dalam programnya mengidentifikasi penyandang disabilitas sebagai penerima manfaat yang layak untuk mendapat perhatian,” urainya.
“Terima kasih juga kepada donatur yang telah menyampaikan amanahnya melalui Lazismu untuk bisa disalurkan secara tepat sasaran,” tuturnya. (*)
Penulis Doddy Yurnizal. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.