PWMU.CO – Aisyiyah Jatim bersama Yayasan Seribu Senyum Surabaya bersepakat untuk memberikan bantuan bagi perempuan dan anak terdampak Covid-19.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk respon cepat Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur atas temuan banyaknya anak berstatus yatim karena kehilangan orang tua yang terpapar Covid-19.
Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) PWA Jatim telah menghimpun data per 17 September 2021, ada 512 anak menjadi yatim, piatu atau yatim piatu.
Selain data anak, MKS juga menghimpun data perempuan yang berstatus single parent yang ditinggal suaminya wafat akibat Covid-19 sejumlah 473 orang.
Ketua MKS PWA Jatim, Budiyati MPd menjelaskan, data-data anak yang masuk dilengkapi by name by adress diperoleh dari 18 kabupaten atau kota Se-Jawa Timur.
“Jumlah tersebut meliputi 258 anak laki-laki dan 254 anak perempuan. Kondisi anak menjadi yatim ada 276 anak, piatu 176 anak, dan yatim piatu 60 anak. Data tersebut masih terus bertambah karena pengisian dengan sistem google form masih terus bertambah,” terangnya.
Dia mengatakan, pandemi Covid-19 yang mulai muncul di Indonesia sejak Maret 2020, sampai saat ini memang masih dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Tidak terkecuali anak-anak yang merasa ketakutan akan terpapar Covid-19 juga kecemasan akan potensi kehilangan orang-orang terdekatnya yang meninggal akibat Covid-19.
“Hal ini yang menyebabkan banyak anak berstatus yatim, piatu dan yatim piatu kehilangan orang tua karena Covid-19, oleh sebab itu Aisyiyah Jatim siapkan program berkelanjutan,” lanjut Budiyati.
Budiyati menambahkan, PWA Jatim telah melakukan respon cepat terhadap temuan data-data anak dan perempuan terdampak Covid-19 dari Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA).
Beri Bantuan dan Pendampingan Berkelanjutan
Selanjutnya, untuk mencegah anak-anak terulang menjadi korban karena dampak Covid-19, MKS PWA Jatim tidak hanya membantu akses dan menyalurkan bantuan lalu selesai, tapi pendampingan pada anak dan perempuan yang sifatnya berkelanjutan atau berdampak jangka panjang.
“Misalnya apakah anak mengalami trauma psikis, bagaimana status kependudukannya, keberlanjutan pendidikannya, perlindungan dan keberlanjutan pengasuhan anak-anak yang terpisah dari orang tua karena terpapar Covid-19, sehingga dibutuhkan kehadiran banyak pihak dari lintas organisasi, lembaga, maupun profesi untuk saling berkolaborasi,” ujar Budiyati.
Dia mengucapkan terima kasih pada Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) di 18 daerah yang telah aktif mendata dan peduli dengan masyarakat lingkungan sekitar terdampak Covid 19 yang sebelumnya telah melakukan upaya pertolongan melalui program bantuan sembako, pemenuhan gizi, kesehatan dan lain-lain.
Sementara itu, Wakil Ketua Koordinator Bidang MKes dan MKS Nur Haidah mengungkapkan, koordinasi di tingkat Pimpinan Aisyiyah, Muhammadiyah, amal usaha persyarikatan dan pihak-pihak senantiasa dilakukan.
“Seperti hari ini (24/9/202), bertempat di kantor PW Muhammadiyah Jatim, pertemuan dengan Yayasan Seribu Senyum (SS) Surabaya. Kami telah menyepakati untuk melakukan dukungan atau bantuan awal untuk anak dan perempuan terdampak Covid-19 sejumlah 50 juta,” ujar Nur Haidah.
Dukungan yang diberikan Aisyiyah Jatim dan Yayasan SS Surabaya pada anak dan perempuan terdampak Covid-19 itu bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar anak misalnya biaya sekolah, pembelian alat-alat sekolah, kegiatan rekreatif, dan pemenuhan gizi.
“Sedangkan untuk perempuan single parent, bantuan itu bisa digunakan untuk kebutuhan pangan seperti sembako. Dan untuk dukungan jangka panjang, bantuan akan diberikan setelah melalui assessment berupa bantuan modal usaha, pengadaan peralatan, subsidi pembayaran PDAM dan Listrik ,” jelas Manager Seribu Senyum, M Syafrizal Izaqi. (*)
Penulis Nurul Fajriyah Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni